Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Positif Covid-19
Senin, 24 Agustus 2020 - 17:09 WIB
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati positif terpapar Covid-19 dan saat ini menjalani isolasi mandiri.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
JAKARTA - Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta , Suzi Marsitawati positif terpapar Covid-19 . Pembatasan jam kerja dilingkungan Pemprov DKI Jakarta semakin dimasifkan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Chaidir mengatakan, berdasarkan hasil swab, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Suzi terpapar Covid-19 dan saat ini telah melakukan isolasi mandiri di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat.
"Swabnya itu melakukan mandiri di RS Pelni. Hasilnya baru turun tadi pagi kalau enggak salah. Positif," kata Chaidir kepada wartawan, Senin (24/8/2020). (Baca: Wagub DKI: Pandemi Covid-19 di Jakarta Sangat Berbahaya)
Chaidir menjelaskan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui apakah Suzi terpapar di lingkungan kantor atau tidak. Menurut Chaidir, selama ini pembatasan kerja di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sudah berjalan baik.
Meski demikian, lanjut Chaidir, pihaknya saat ini akan memberlakukan screening atau pemeriksaan secara masal terhadap pegawai melalui swab sebagai pembatasan tambahan."Dengan hasil swab massal, maka terindikasi muncul ada beberapa yang positif," pungkasnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Chaidir mengatakan, berdasarkan hasil swab, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Suzi terpapar Covid-19 dan saat ini telah melakukan isolasi mandiri di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat.
"Swabnya itu melakukan mandiri di RS Pelni. Hasilnya baru turun tadi pagi kalau enggak salah. Positif," kata Chaidir kepada wartawan, Senin (24/8/2020). (Baca: Wagub DKI: Pandemi Covid-19 di Jakarta Sangat Berbahaya)
Chaidir menjelaskan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui apakah Suzi terpapar di lingkungan kantor atau tidak. Menurut Chaidir, selama ini pembatasan kerja di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sudah berjalan baik.
Meski demikian, lanjut Chaidir, pihaknya saat ini akan memberlakukan screening atau pemeriksaan secara masal terhadap pegawai melalui swab sebagai pembatasan tambahan."Dengan hasil swab massal, maka terindikasi muncul ada beberapa yang positif," pungkasnya.
(hab)
tulis komentar anda