Teko Jadul, Seruput Kopi Sambil Tambah Pengetahuan
Senin, 24 Agustus 2020 - 08:30 WIB
TANGERANG - Idris Saripudin sarjana S1 Ilmu Komunikasi Lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UHAMKA memiliki terobosan dalam dunia literasi. Bermodal motor bebek jadul dengan perlengkapan seduh kopi dan teh, Idris membagikan ilmu lewat sejumlah buku yang berada di rak mini dagangannya.
Teko Jadul nama usahanya kedai kopi keliling sekaligus lapak baca jalanan. Teko Jadul merupakan akronim dari Teh Kocok Jalanan Endul. ( )
"Konsep jualan pake motor tua dan buku itu ibarat sintesis dari perkembangan zaman, orang-orang mulai beralih pada sesuatu yang baru mulai dari pilihan jenis kendaraan sampai penggunaan teknologi untuk media pembelajaran atau sumber informasi, mulai melupakan kekhasan motor lawas dan juga pentingnya membaca buku," urai Idris kepada SINDOnews, Senin (24/8/2020).
Saat memulai usaha itu, ia punya tujuan agar masyarakat khususnya generasi muda bisa terus menambah literasi sambil mengopi atau sekadar meminum teh. ( )
"Jadi selain upaya memperkuat ekonomi, ini juga jadi kampanye untuk memperkuat literasi. Harga yang ditawarkan juga terjangkau untuk semua kalangan, buku yang kita sajikan juga ringkas (tidak terlalu tebal, kisaran 100-150 halaman) jadi bisa menghemat waktu baca," tuturnya.
Untuk sekarang beroperasi di kawasan Cisauk dan BSD city. Jika kebetulan ada event tertentu seperti kopdar motor classic atau festival Idris pun juga ikut. (Baca Juga: Ikan Cupang Makin Diminati di Masa Pandemi Covid-19)
Bagi yang ingin mencoba silakan intip Akun Instagram di @tekojadul. Tak perlu merogoh kocek dalam untuk bisa mengopi sambil membaca buku, dengan uang Rp10.000 sudah bisa menikmati teh tarik kocok, teh hijau kocok, capuccino kocok, mochacino kocok, varian es dan panas. Tambah Boba untuk varian es jadi Rp13.000.
Teko Jadul nama usahanya kedai kopi keliling sekaligus lapak baca jalanan. Teko Jadul merupakan akronim dari Teh Kocok Jalanan Endul. ( )
"Konsep jualan pake motor tua dan buku itu ibarat sintesis dari perkembangan zaman, orang-orang mulai beralih pada sesuatu yang baru mulai dari pilihan jenis kendaraan sampai penggunaan teknologi untuk media pembelajaran atau sumber informasi, mulai melupakan kekhasan motor lawas dan juga pentingnya membaca buku," urai Idris kepada SINDOnews, Senin (24/8/2020).
Saat memulai usaha itu, ia punya tujuan agar masyarakat khususnya generasi muda bisa terus menambah literasi sambil mengopi atau sekadar meminum teh. ( )
"Jadi selain upaya memperkuat ekonomi, ini juga jadi kampanye untuk memperkuat literasi. Harga yang ditawarkan juga terjangkau untuk semua kalangan, buku yang kita sajikan juga ringkas (tidak terlalu tebal, kisaran 100-150 halaman) jadi bisa menghemat waktu baca," tuturnya.
Untuk sekarang beroperasi di kawasan Cisauk dan BSD city. Jika kebetulan ada event tertentu seperti kopdar motor classic atau festival Idris pun juga ikut. (Baca Juga: Ikan Cupang Makin Diminati di Masa Pandemi Covid-19)
Bagi yang ingin mencoba silakan intip Akun Instagram di @tekojadul. Tak perlu merogoh kocek dalam untuk bisa mengopi sambil membaca buku, dengan uang Rp10.000 sudah bisa menikmati teh tarik kocok, teh hijau kocok, capuccino kocok, mochacino kocok, varian es dan panas. Tambah Boba untuk varian es jadi Rp13.000.
(mhd)
tulis komentar anda