Diduga Tertidur di Warung, Wisatawan di Puncak Bogor Ini Harus Bayar Segelas Kopi Rp100 Ribu
loading...
A
A
A
BOGOR - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Puncak, Bogor , masih mencari kebenaran informasi adanya salah satu warung lesehan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor yang diduga menggetok harga segelas kopi kepada wisatawan mencapai Rp100.000. Wisatawan itu diketahui tidur di warung hingga kemungkinan terkena biaya tambahan oleh pemilik warung.
Ketua Pokdarwis Puncak Teguh Mulyana mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya kejadian itu berawal saat dua wisatawan itu datang ke sebuah warung lesehan di kawasan Puncak memesan segelas kopi. Tetapi, kedua wisatawan itu langsung tidur berjam-jam.
"Saya belum tahu pastinya seperti apa, tapi informasi yang saya terima ada wisatawan beli kopi segelas terus tidur. Warungnya yang mana, sama kejadian kapan juga belum tahu masih kita cari," kata Teguh saat dihubungi MNC Portal, Jumat (10/9/2021).
Menurutnya, kehadiran wisatawan itu membuat pengunjung lainnya dan pemilik warung merasa terganggu. Sehingga, pemilik warung kemungkinan meminta biaya tambahan kepada wisatawan.
"Mungkin pemilik warung kasih biaya tambahan karena sampai tidur. Biasanya pengunjung kalau datang paling satu jam, ngopi makan terus pergi lagi kalau ini tidur berjam-jam. Jadi bukan harga kopinya yang mahal, tetapi ada biaya tambahan itu," jelasnya.
Teguh menambahkan, pascainsiden viralnya kejadian salah hitung harga di warung Puncak beberapa waktu lalu pihaknya bersama Polsek dan aparatur wilayah setempat sudah mengumpulkan pedagang untuk menyamakan harga. Sehingga, harga makanan atau minuman yang dijual tidak akan digetok pedagang.
"Dulu setelah viral yang bon harga di Puncak kita sudah kumpulkan pedagang. Disepakati misalnya kopi Rp5.000 itu rata semua, kecuali ada yang memang tempatnya ekslusif agak beda tapi tidak sampai digetok. Kalau yang sekarang ini mungkin harga kopinya tetap Rp5.000 tapi ada biaya tambahan karena tidur berjam-jam tadi," ungkapnya.
Sedangkan, terkait biaya tambahan tersebut tidak diatur karena hanya kesepakatan pemilik warung dan wisatawan. Dengan kejadian ini, wisatawan di kawasan Puncak diimbau apabila memang ingin beristirahat atau tidur lebih baik ke penginapan.
"Ya kalau mau makan atau minum enggak masalah, tapi kalau capek atau mau tidur mending ke home stay paling sekitar Rp150.000 jangan di warung, lesehannya kecil pengunjung lain juga jadi terganggu. Kita masih cari warungnya yang mana, biar kita tahu kejadian sebenarnya seperti apa," tutup Teguh.
Ketua Pokdarwis Puncak Teguh Mulyana mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya kejadian itu berawal saat dua wisatawan itu datang ke sebuah warung lesehan di kawasan Puncak memesan segelas kopi. Tetapi, kedua wisatawan itu langsung tidur berjam-jam.
"Saya belum tahu pastinya seperti apa, tapi informasi yang saya terima ada wisatawan beli kopi segelas terus tidur. Warungnya yang mana, sama kejadian kapan juga belum tahu masih kita cari," kata Teguh saat dihubungi MNC Portal, Jumat (10/9/2021).
Menurutnya, kehadiran wisatawan itu membuat pengunjung lainnya dan pemilik warung merasa terganggu. Sehingga, pemilik warung kemungkinan meminta biaya tambahan kepada wisatawan.
"Mungkin pemilik warung kasih biaya tambahan karena sampai tidur. Biasanya pengunjung kalau datang paling satu jam, ngopi makan terus pergi lagi kalau ini tidur berjam-jam. Jadi bukan harga kopinya yang mahal, tetapi ada biaya tambahan itu," jelasnya.
Teguh menambahkan, pascainsiden viralnya kejadian salah hitung harga di warung Puncak beberapa waktu lalu pihaknya bersama Polsek dan aparatur wilayah setempat sudah mengumpulkan pedagang untuk menyamakan harga. Sehingga, harga makanan atau minuman yang dijual tidak akan digetok pedagang.
"Dulu setelah viral yang bon harga di Puncak kita sudah kumpulkan pedagang. Disepakati misalnya kopi Rp5.000 itu rata semua, kecuali ada yang memang tempatnya ekslusif agak beda tapi tidak sampai digetok. Kalau yang sekarang ini mungkin harga kopinya tetap Rp5.000 tapi ada biaya tambahan karena tidur berjam-jam tadi," ungkapnya.
Sedangkan, terkait biaya tambahan tersebut tidak diatur karena hanya kesepakatan pemilik warung dan wisatawan. Dengan kejadian ini, wisatawan di kawasan Puncak diimbau apabila memang ingin beristirahat atau tidur lebih baik ke penginapan.
"Ya kalau mau makan atau minum enggak masalah, tapi kalau capek atau mau tidur mending ke home stay paling sekitar Rp150.000 jangan di warung, lesehannya kecil pengunjung lain juga jadi terganggu. Kita masih cari warungnya yang mana, biar kita tahu kejadian sebenarnya seperti apa," tutup Teguh.
(hab)