Senggol PSN PIK 2, Said Didu Dilaporkan ke Polisi
Senin, 15 Juli 2024 - 16:11 WIB
Perwakilan Ormas dari Kecamatan Kosambi, Herwin, mengatakan, dirinya bersama Ormas lain seperti GRIB Jaya, FBR, BPPKB merasa terganggu dengan pernyataan-pernyataan Said Didu.
"Pengembang ingin membangun wilayah kami, sehingga maju, tapi entah alasan apa Said Didu melalui berbagai medsos seolah-olah ingin menghasut dan memprovokasi warga sehingga anti pembangunan," ujarnya, Senin (15/7/24).
Dia berharap agar pihak kepolisian segera menangani laporan yang telah mereka buat dan segera memproses Said Didu untuk menjaga ketentraman dan suasana kondusif warga di Pantura.
"Polisi harus tegas dan berani menangkap Said Didu walaupun dirinya mantan pejabat,” tegasnya.
Ketua Apdesi Kabupaten Tangerang, Maskota, membenarkan, warga Pantura sangat terganggu akibat pernyataan sepihak yang dilontarkan Said Didu di berbagai Medsos. Menurutnya, warga sangat khawatir jika pernyataan tersebut justru mengganggu proses pembangunan.
"Pak Said Didu tahu apa? setahu saya beliau bukan warga Tangerang, sehingga tidak akan tahu kondisi sebenarnya dan apa keinginan warga sini. Apalagi apa yang dibicarakan Said Didu itu semuanya tidak benar," katanya.
Maskota berharap agar aparat penegak hukum bergerak cepat untuk menangani hal ini. Dia khawatir masyarakat semakin terganggu dan resah akibat banyaknya pernyataan yang disebarkan Said Didu di medsos soal penguasaan lahan oleh pengembang.
"Kami ingin masalah ini segera diusut, karena pernyataan-pernyataan Said Didu seolah-olah ingin menghasut dan memecah belah warga," katanya.
Dia menambahkan, sejauh ini kontribusi pengembang untuk pembangunan wilayah sangat besar termasuk telah membantu kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang yang cukup signifikan. "Keberadaaan pengembang di Pantura ini bisa meningkatkan PAD Kabupaten Tangerang menjadi lebih dari Rp7 triliun per tahun," katanya.
Selain itu, kata dia, pengembangan PIK 2 telah berhasil menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar secara signifikan. "Pengembang dari Agung Sedayu Group telah melakukan perekrutan tenaga kerja lokal untuk berbagai posisi. Adanya pembangunan ini membuat warga kami yang tadinya menganggur kini bisa bekerja di berbagai profesi yang dibutuhkan di wilayah pengembangan," ujarnya.
"Pengembang ingin membangun wilayah kami, sehingga maju, tapi entah alasan apa Said Didu melalui berbagai medsos seolah-olah ingin menghasut dan memprovokasi warga sehingga anti pembangunan," ujarnya, Senin (15/7/24).
Dia berharap agar pihak kepolisian segera menangani laporan yang telah mereka buat dan segera memproses Said Didu untuk menjaga ketentraman dan suasana kondusif warga di Pantura.
"Polisi harus tegas dan berani menangkap Said Didu walaupun dirinya mantan pejabat,” tegasnya.
Ketua Apdesi Kabupaten Tangerang, Maskota, membenarkan, warga Pantura sangat terganggu akibat pernyataan sepihak yang dilontarkan Said Didu di berbagai Medsos. Menurutnya, warga sangat khawatir jika pernyataan tersebut justru mengganggu proses pembangunan.
"Pak Said Didu tahu apa? setahu saya beliau bukan warga Tangerang, sehingga tidak akan tahu kondisi sebenarnya dan apa keinginan warga sini. Apalagi apa yang dibicarakan Said Didu itu semuanya tidak benar," katanya.
Maskota berharap agar aparat penegak hukum bergerak cepat untuk menangani hal ini. Dia khawatir masyarakat semakin terganggu dan resah akibat banyaknya pernyataan yang disebarkan Said Didu di medsos soal penguasaan lahan oleh pengembang.
"Kami ingin masalah ini segera diusut, karena pernyataan-pernyataan Said Didu seolah-olah ingin menghasut dan memecah belah warga," katanya.
Dia menambahkan, sejauh ini kontribusi pengembang untuk pembangunan wilayah sangat besar termasuk telah membantu kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang yang cukup signifikan. "Keberadaaan pengembang di Pantura ini bisa meningkatkan PAD Kabupaten Tangerang menjadi lebih dari Rp7 triliun per tahun," katanya.
Selain itu, kata dia, pengembangan PIK 2 telah berhasil menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar secara signifikan. "Pengembang dari Agung Sedayu Group telah melakukan perekrutan tenaga kerja lokal untuk berbagai posisi. Adanya pembangunan ini membuat warga kami yang tadinya menganggur kini bisa bekerja di berbagai profesi yang dibutuhkan di wilayah pengembangan," ujarnya.
tulis komentar anda