HUT ke-497 Jakarta, Ketua DPRD DKI: Gubernur Baru Tak Boleh Setop Program Lama
Sabtu, 22 Juni 2024 - 16:22 WIB
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berharap gubernur baru Jakarta nantinya tidak boleh menyetop secara ujug-ujug program lama yang telah berjalan. Foto/SINDOnews/jonathan simanjuntak
JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berharap gubernur baru Jakarta nantinya tidak boleh menyetop secara ujug-ujug program lama yang telah berjalan. Sebaliknya ide lama dan ide baru harus saling dijalankan.
"Ini jangan sampai gubernur baru lagi enggak meneruskan ide lama nah setelah itu baru punya ide gubernur baru," kata Prasetyo Edi di Gedung DPRD Jakarta, Sabtu (22/6/2024).
Pasalnya kini program di Jakarta telah berjalan. Prasetyo Edi lantas menyebut Program Mass Rapid Transit (MRT) yang kini memasuki fase ketiga. Tidak hanya itu, Prasetyo Edi juga menyinggung soal kepemimpinan di era Soeharto yang sebelumnya meneruskan ide dari Soekarno presiden sebelumnya.
"Kalau Bung Karno dulu ada GBHK diteruskan Soeharto, baru idenya Soeharto (dijalankan) nah ini kan yang harus dicontoh jadi semua antara ide lama dan ide baru harus dijalankan," tuturnya.
Menurutnya, antara eksekutif dan legislatif harus terus berkomunikasi. Dengan demikian, kata dia, kerja-kerja pemerintah akan saling berkesinambungan.
"Kalau memang mana yang sudah selesai ajak komunikasi dengan pihak eksekutif. Karena bukan apa-apa sekali lagi, yang namanya pemerintahan ada eksekutif dan legislatif. Harus ada komunikasi, kolaborasi supaya fokus anggaran terjadi," tutupnya.
Lihat Juga: Banyak Fraksi Belum Siap, DPRD Skors Rapat Usulan Nama Pj Gubernur Jakarta hingga 13 September
"Ini jangan sampai gubernur baru lagi enggak meneruskan ide lama nah setelah itu baru punya ide gubernur baru," kata Prasetyo Edi di Gedung DPRD Jakarta, Sabtu (22/6/2024).
Pasalnya kini program di Jakarta telah berjalan. Prasetyo Edi lantas menyebut Program Mass Rapid Transit (MRT) yang kini memasuki fase ketiga. Tidak hanya itu, Prasetyo Edi juga menyinggung soal kepemimpinan di era Soeharto yang sebelumnya meneruskan ide dari Soekarno presiden sebelumnya.
"Kalau Bung Karno dulu ada GBHK diteruskan Soeharto, baru idenya Soeharto (dijalankan) nah ini kan yang harus dicontoh jadi semua antara ide lama dan ide baru harus dijalankan," tuturnya.
Menurutnya, antara eksekutif dan legislatif harus terus berkomunikasi. Dengan demikian, kata dia, kerja-kerja pemerintah akan saling berkesinambungan.
"Kalau memang mana yang sudah selesai ajak komunikasi dengan pihak eksekutif. Karena bukan apa-apa sekali lagi, yang namanya pemerintahan ada eksekutif dan legislatif. Harus ada komunikasi, kolaborasi supaya fokus anggaran terjadi," tutupnya.
Lihat Juga: Banyak Fraksi Belum Siap, DPRD Skors Rapat Usulan Nama Pj Gubernur Jakarta hingga 13 September
(cip)
tulis komentar anda