Bantu Petani dan Pedagang Kecil, ACT Launching Program Wakaf Modal Usaha Mikro
Rabu, 19 Agustus 2020 - 17:05 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar bagi sektor perekonomian. Indonesia berada diambang resesi akibat pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2020 berada di angka minus 5,32%. Angka kemiskinan dan pengangguran meningkat seiring banyaknya perusahaan dan usaha mikro yang gulung tikar.
Krisis pangan pun tak terelakkan sebagai dampak langsung dari kondisi tersebut. Maka itu, lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) melaunching program Wakaf Modal Usaha Mikro, tujuannya untuk menggalang modal agar bisa diberikan pada masyarakat yang sangat terdampak ekonominya, khususnya para petani dan pedagang kecil.
Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak bagi masyarakat Indonesia, malahan membuat perekonomian di Indonesia semakin menurun. Akibatnya, masyarakat Indonesia, khususnya para petani dan pedagang kecil pun semakin kesulitan, bukan hanya untuk meneruskan usahanya, tapi juga mencukupi kehidupannya.
"Ada covid yang membuat masyarakat ketakutan khawatir dan berdampak luar biasa. Nyatanya dunia dan bangsa kita sendiri sudah masuk dalam resesi ekonomi," ujar Ahyudin di Kantor ACT, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (19/8/2020). (Baca: Rakyat Palestina Hadapi Krisis Kemanusiaan, ACT-Rabbani Galang Bantuan)
Namun, kata dia, persoalan itu haruslah dilihat dari sisi positif dan dengan cara pandang berbeda. Pasalnya, apapun yang datang dari Allah SWT untuk orang-orang beriman merupakan suatu bentuk kasih sayang, musibah sekalipun bisa dianggap sebagai sebuah peluang untuk menebarkan kebaikan pada sesamanya.
Maka itu, pada situasi pandemi Covid-19 yang membuat resesi ekonomi Indonesia menurun tersebut, ACT pun melaunching program Wakaf Modal Usaha Mikro pada Rabu (19/8/2020) di Kantor ACT. Program itu guna mendorong kreativitas dalam menebarkan kebaikan pada sesama.
"Hari ini kita anggap jadi korban bencana itu masyarakat umat sebangsa kita yang jadi termiskinkan karena resesi ekonomi shingga kemiskinan itu kita anggap juga sebagai bencana. Maka itu, ACT sebagai lembaga kemanusiaan hadir lebih intens, paling tidak kami berupaya menjadi solusi bersama-sama," tuturnya.
Adanya program Wakaf Modal Usaha Mikro diharapkan menjadi peluang bersama-sama bagi masyarakat Indonesia untuk membantu sesamanya atau berwakaf untuk masyarakat yang membutuhkan di situasi saat ini, khususnya untuk petani dan pedagang kecil.
Sementara itu, Presiden ACT, Ibnu Khajar menerangkan, filantropi menjadi salah satu solusi dalam menghadapi dampak luas dari terpuruknya ekonomi bangsa yang kini dirasakan warga urban hingga pelosok. Pasalnya, filantropi tak hanya sebatas membantu pemenuhan kebutuhan darurat warga yang sangat terdampak pandemi secara ekonomi, tapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat itu sendiri, salah satunya adalah melalui peran wakaf.
Krisis pangan pun tak terelakkan sebagai dampak langsung dari kondisi tersebut. Maka itu, lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) melaunching program Wakaf Modal Usaha Mikro, tujuannya untuk menggalang modal agar bisa diberikan pada masyarakat yang sangat terdampak ekonominya, khususnya para petani dan pedagang kecil.
Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak bagi masyarakat Indonesia, malahan membuat perekonomian di Indonesia semakin menurun. Akibatnya, masyarakat Indonesia, khususnya para petani dan pedagang kecil pun semakin kesulitan, bukan hanya untuk meneruskan usahanya, tapi juga mencukupi kehidupannya.
"Ada covid yang membuat masyarakat ketakutan khawatir dan berdampak luar biasa. Nyatanya dunia dan bangsa kita sendiri sudah masuk dalam resesi ekonomi," ujar Ahyudin di Kantor ACT, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (19/8/2020). (Baca: Rakyat Palestina Hadapi Krisis Kemanusiaan, ACT-Rabbani Galang Bantuan)
Namun, kata dia, persoalan itu haruslah dilihat dari sisi positif dan dengan cara pandang berbeda. Pasalnya, apapun yang datang dari Allah SWT untuk orang-orang beriman merupakan suatu bentuk kasih sayang, musibah sekalipun bisa dianggap sebagai sebuah peluang untuk menebarkan kebaikan pada sesamanya.
Maka itu, pada situasi pandemi Covid-19 yang membuat resesi ekonomi Indonesia menurun tersebut, ACT pun melaunching program Wakaf Modal Usaha Mikro pada Rabu (19/8/2020) di Kantor ACT. Program itu guna mendorong kreativitas dalam menebarkan kebaikan pada sesama.
"Hari ini kita anggap jadi korban bencana itu masyarakat umat sebangsa kita yang jadi termiskinkan karena resesi ekonomi shingga kemiskinan itu kita anggap juga sebagai bencana. Maka itu, ACT sebagai lembaga kemanusiaan hadir lebih intens, paling tidak kami berupaya menjadi solusi bersama-sama," tuturnya.
Adanya program Wakaf Modal Usaha Mikro diharapkan menjadi peluang bersama-sama bagi masyarakat Indonesia untuk membantu sesamanya atau berwakaf untuk masyarakat yang membutuhkan di situasi saat ini, khususnya untuk petani dan pedagang kecil.
Sementara itu, Presiden ACT, Ibnu Khajar menerangkan, filantropi menjadi salah satu solusi dalam menghadapi dampak luas dari terpuruknya ekonomi bangsa yang kini dirasakan warga urban hingga pelosok. Pasalnya, filantropi tak hanya sebatas membantu pemenuhan kebutuhan darurat warga yang sangat terdampak pandemi secara ekonomi, tapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat itu sendiri, salah satunya adalah melalui peran wakaf.
tulis komentar anda