Sejarah JCC Jakarta, Pusat Konvensi yang Dibangun Tahun 1960
Kamis, 07 September 2023 - 13:10 WIB
JAKARTA - Sejarah JCC Jakarta menarik diulas. JJC atau Jakarta Convention Center juga dikenal dengan Balai Sidang Jakarta.
Gedung ini biasa digunakan untuk penyelenggaraan acara penting baik skala nasional maupun internasional. Terbaru, JCC menjadi tempat diadakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada awal September 2023.
JCC juga menjadi tempat pertemuan kenegaraan, pameran, hingga konser musik. Gedung yang mempunyai 13 ruangan pertemuan dengan berbagai ukuran ini rupanya punya sejarah menarik dibaliknya yang jarang diketahui orang.
Pembangunan gedung JCC telah dimulai sejak 8 Februari 1960. Rencana pembangunan yang dicanangkan oleh Presiden Soekarno ini awalnya untuk memperlihatkan besarnya kekuatan Indonesia dalam menyambut Pesta Olahraga Negara Berkembang (Ganefo) pada 1963.
Sayangnya, sampai waktu yang ditentukan pembangunan Balai Sidang ini tak kunjung usai. Pembangunan gedung ini saat itu diperkirakan telah menghabiskan biaya sekitar USD12,5 juta atau Rp191,2 miliar.
Pembangunan gedung megah ini akhirnya selesai pada tahun 1974. Dalam gedung JCC sendiri terdapat Plenary Hall, yakni sebuah auditorium besar berkapasitas 5.000 orang beratap kubah (dome) raksasa.
Adapun sosok yang berada dibalik terciptanya JCC ini adalah Soejoedi Wirjoatmodjo, lulusan pendidikan arsitektur di Prancis, Belanda, dan Jerman. Dia adalah orang yang mendesain bentuk dari Balai Sidang tersebut.
Gedung ini biasa digunakan untuk penyelenggaraan acara penting baik skala nasional maupun internasional. Terbaru, JCC menjadi tempat diadakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada awal September 2023.
JCC juga menjadi tempat pertemuan kenegaraan, pameran, hingga konser musik. Gedung yang mempunyai 13 ruangan pertemuan dengan berbagai ukuran ini rupanya punya sejarah menarik dibaliknya yang jarang diketahui orang.
Sejarah Gedung JCC Jakarta
Pembangunan gedung JCC telah dimulai sejak 8 Februari 1960. Rencana pembangunan yang dicanangkan oleh Presiden Soekarno ini awalnya untuk memperlihatkan besarnya kekuatan Indonesia dalam menyambut Pesta Olahraga Negara Berkembang (Ganefo) pada 1963.
Sayangnya, sampai waktu yang ditentukan pembangunan Balai Sidang ini tak kunjung usai. Pembangunan gedung ini saat itu diperkirakan telah menghabiskan biaya sekitar USD12,5 juta atau Rp191,2 miliar.
Pembangunan gedung megah ini akhirnya selesai pada tahun 1974. Dalam gedung JCC sendiri terdapat Plenary Hall, yakni sebuah auditorium besar berkapasitas 5.000 orang beratap kubah (dome) raksasa.
Adapun sosok yang berada dibalik terciptanya JCC ini adalah Soejoedi Wirjoatmodjo, lulusan pendidikan arsitektur di Prancis, Belanda, dan Jerman. Dia adalah orang yang mendesain bentuk dari Balai Sidang tersebut.
tulis komentar anda