YouTuber Laurend Hutagalung Cekcok dengan Ojol, Kapolres Kasih Pesan Ini
Rabu, 16 Agustus 2023 - 20:26 WIB
JAKARTA - Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Ary memberikan pesan kepada para konten kreator terutama YouTuber Laurend Hutagalung yang sering mencegat pengemudi motor lawan arah. Diketahui, Laurend Hutagalung terlibat cekcok dengan para pengemudi ojek online ( ojol ) di Jalan KH Abdullah Syafi’ie, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023) malam.
"Bila ada masyarakat yang ingin melakukan sosialisasi membantu tugas-tugas kepolisian melakukan sosialisasi ataupun mengimbau masyarakat agar tertib berlalu lintas, mohon berkomunikasi dengan 3 pilar," ujar Ade Ary kepada wartawan, Rabu (16/8/2023).
Dia mengingatkan bahwa di tiap wilayah ada Babinkamtibmas, Babinsa, Lurah, hingga pihak RW setempat yang bisa diajak berkomunikasi jika ada seseorang yang hendak melakukan sosialisasi tentang tertib berlalu lintas. Dengan begitu, kepolisian khususnya bakal melakukan pendampingan agar tak terjadi gesekan sebagaimana yang dialami Laurend dengan driver ojol kemarin.
"Tolong dikoordinasikan, nanti kita dampingi supaya tak terjadi gesekan seperti kemarin. Tertibnya kamseltibcar itu berkat dukungan kita semua," tuturnya.
Sekali lagi, kata Ade, semua pihak yang melakukan aktivitas di lapangan, siapa pun itu khususnya konten kreator untuk bersama-sama melakukan komunikasi dan berkoordinasi agar kegiatan di lapangan bisa berjalan baik dan lancar. Apalagi, berkaitan Kamseltibcarlantas.
"Mari sama-sama kita berkomunikasi berkoordinasi supaya kegiatan di lapangan bisa baik dan lancar. Agar di lapangan terjadi sebuah sinergi dan hasilnya optimal dan tak terjadi miskomunikasi, gesekan, apalagi tindakan main hakim sendiri," bebernya.
Persoalan kegaduhan kemarin itu, kata dia, sejatinya telah diselesaikan di antara kedua pihak, pihak YouTuber dan driver ojol. Namun, jika ada masyarakat yang merasa dirugikan, polisi mempersilakannya bila ingin menempuh jalur hukum.
"Kemarin sudah disepakati kedua pihak, dari pihak di duga bagian lalin dan dari pihak yang mau sosialisaskan dengan caranya sendiri, membuat konten, itu juga sudah kami komunikasikan agar terjadi komunikasi yang baik," jelasnya.
Dia menambahkan, persoalan itu terjadi karena adanya miskomunikasi antara pihak yang melakukan sosialisasi pada pengendara untuk tak melawan arus. Namun, cara-caranya itu justru menimbulkan keributan kecil terhadap masyarakat yang ada di sekitar lokasi.
"Mungkin cara-caranya menimbulkan keributan kecil di lapangan dengan teman-teman masyarakat yang ada di sini, walaupun permasalahan itu sudah selesai kemarin. Jadi, akar masalahnya masih kami temukan adanya masyarakat yang melanggar rambu, tak boleh melawan arus tapi mereka melawan arus, lalu ada yang tak boleh putar balik mereka melakukan putar balik," katanya.
Guna mengantisipasi pelanggaran arus lalu lintas, polisi pun meningkatkan kehadirannya di lokasi, dibantu Satpol PP, Dishub, hingga Koramil. Semua unsur tersebut bersama melakukan sosialisasi dan eduikasi pada masyarakat untuk mematuhi aturan dan rambu-rambu yang ada.
"Bila ada masyarakat yang ingin melakukan sosialisasi membantu tugas-tugas kepolisian melakukan sosialisasi ataupun mengimbau masyarakat agar tertib berlalu lintas, mohon berkomunikasi dengan 3 pilar," ujar Ade Ary kepada wartawan, Rabu (16/8/2023).
Dia mengingatkan bahwa di tiap wilayah ada Babinkamtibmas, Babinsa, Lurah, hingga pihak RW setempat yang bisa diajak berkomunikasi jika ada seseorang yang hendak melakukan sosialisasi tentang tertib berlalu lintas. Dengan begitu, kepolisian khususnya bakal melakukan pendampingan agar tak terjadi gesekan sebagaimana yang dialami Laurend dengan driver ojol kemarin.
"Tolong dikoordinasikan, nanti kita dampingi supaya tak terjadi gesekan seperti kemarin. Tertibnya kamseltibcar itu berkat dukungan kita semua," tuturnya.
Sekali lagi, kata Ade, semua pihak yang melakukan aktivitas di lapangan, siapa pun itu khususnya konten kreator untuk bersama-sama melakukan komunikasi dan berkoordinasi agar kegiatan di lapangan bisa berjalan baik dan lancar. Apalagi, berkaitan Kamseltibcarlantas.
"Mari sama-sama kita berkomunikasi berkoordinasi supaya kegiatan di lapangan bisa baik dan lancar. Agar di lapangan terjadi sebuah sinergi dan hasilnya optimal dan tak terjadi miskomunikasi, gesekan, apalagi tindakan main hakim sendiri," bebernya.
Persoalan kegaduhan kemarin itu, kata dia, sejatinya telah diselesaikan di antara kedua pihak, pihak YouTuber dan driver ojol. Namun, jika ada masyarakat yang merasa dirugikan, polisi mempersilakannya bila ingin menempuh jalur hukum.
"Kemarin sudah disepakati kedua pihak, dari pihak di duga bagian lalin dan dari pihak yang mau sosialisaskan dengan caranya sendiri, membuat konten, itu juga sudah kami komunikasikan agar terjadi komunikasi yang baik," jelasnya.
Dia menambahkan, persoalan itu terjadi karena adanya miskomunikasi antara pihak yang melakukan sosialisasi pada pengendara untuk tak melawan arus. Namun, cara-caranya itu justru menimbulkan keributan kecil terhadap masyarakat yang ada di sekitar lokasi.
"Mungkin cara-caranya menimbulkan keributan kecil di lapangan dengan teman-teman masyarakat yang ada di sini, walaupun permasalahan itu sudah selesai kemarin. Jadi, akar masalahnya masih kami temukan adanya masyarakat yang melanggar rambu, tak boleh melawan arus tapi mereka melawan arus, lalu ada yang tak boleh putar balik mereka melakukan putar balik," katanya.
Guna mengantisipasi pelanggaran arus lalu lintas, polisi pun meningkatkan kehadirannya di lokasi, dibantu Satpol PP, Dishub, hingga Koramil. Semua unsur tersebut bersama melakukan sosialisasi dan eduikasi pada masyarakat untuk mematuhi aturan dan rambu-rambu yang ada.
(rca)
tulis komentar anda