Kasus Penipuan Study Tour SMPN 10 Tangerang, Wali Kota: Itu Tanggung Jawab Sekolah
Rabu, 21 Juni 2023 - 15:34 WIB
TANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang lepas tangan terkait kasus penipuan study tour yang dialami siswa SMPN 10 Kota Tangerang. Pemkot Tangerang menilai bahwa hal itu kesalahan yang harus ditanggungjawabi oleh pihak sekolah.
"Ya, suruh lapor polisi. Itu tanggung jawabnya pihak sekolah. Kita minta mereka yang berbuat mereka yang bertanggung jawab," ujar Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Rabu (21/6/2023).
Diketahui, uang study tour siswa SMPN 10 Kota Tangerang dibawa kabur oleh pihak agen travel. Jumlahnya mencapai Rp492 juta yang berasal dari 328 murid. Per murid membayar biaya study tour sebesar Rp1,5 juta untuk perjalanan wisata ke Yogyakarta.
Arief mengatakan, Pemkot tidak akan memberikan pendampingan hukum kepada sekolah itu untuk melaporkan agen travel yang membawa kabur uang siswa. Meskipun terdapat Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Tangerang.
Menurut Arief pihak sekolah juga sebenarnya telah melanggar surat Edaran (SE) Nomor 421.3/0452-Pemb.SMP/ tentang Pelaksanaan Pembelajaran di Luar Kelas (outing class). Hal ini yang menjadi alasan Pemkot Tangerang tidak memberikan bantuan hukum kepada sekolah tersebut.
"Itu kan mereka melakukan kegiatan, pertama sudah melanggar surat edaran dinas, maka sudah diberikan sanksi, ya selesaikan urusannya," ucapnya.
Pihak agen travel sampai saat ini masih berkeliaran bebas. Sebab, pihak sekolah belum fokus untuk melaporkan ke Polres Metro Tangerang Kota.
Pihak sekolah sebenarnya sudah pernah melaporkannya. Namun, masih ada persyaratan yang kurang. Sehingga untuk saat ini pihak sekolah fokus untuk mengembalikan dana tersebut kepada wali murid.
"Ya, suruh lapor polisi. Itu tanggung jawabnya pihak sekolah. Kita minta mereka yang berbuat mereka yang bertanggung jawab," ujar Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Rabu (21/6/2023).
Diketahui, uang study tour siswa SMPN 10 Kota Tangerang dibawa kabur oleh pihak agen travel. Jumlahnya mencapai Rp492 juta yang berasal dari 328 murid. Per murid membayar biaya study tour sebesar Rp1,5 juta untuk perjalanan wisata ke Yogyakarta.
Baca Juga
Arief mengatakan, Pemkot tidak akan memberikan pendampingan hukum kepada sekolah itu untuk melaporkan agen travel yang membawa kabur uang siswa. Meskipun terdapat Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Tangerang.
Menurut Arief pihak sekolah juga sebenarnya telah melanggar surat Edaran (SE) Nomor 421.3/0452-Pemb.SMP/ tentang Pelaksanaan Pembelajaran di Luar Kelas (outing class). Hal ini yang menjadi alasan Pemkot Tangerang tidak memberikan bantuan hukum kepada sekolah tersebut.
Baca Juga
"Itu kan mereka melakukan kegiatan, pertama sudah melanggar surat edaran dinas, maka sudah diberikan sanksi, ya selesaikan urusannya," ucapnya.
Pihak agen travel sampai saat ini masih berkeliaran bebas. Sebab, pihak sekolah belum fokus untuk melaporkan ke Polres Metro Tangerang Kota.
Pihak sekolah sebenarnya sudah pernah melaporkannya. Namun, masih ada persyaratan yang kurang. Sehingga untuk saat ini pihak sekolah fokus untuk mengembalikan dana tersebut kepada wali murid.
(thm)
tulis komentar anda