Asal Nama Pluit Diambil dari Kapal Panjang Ramping
Jum'at, 02 Juni 2023 - 15:41 WIB
JAKARTA - Asal nama Pluit yang berada di Jakarta Utara berasal dari kapal panjang ramping. Kapal tersebut dalam bahasa Belanda yakni Fluitschip.
Pada tahun 1660-an Belanda meletakkan Fluitschip bernama Het Witte Paert di pantai sebelah timur Muara Kali Angke. Namun, kapal itu tidak berfungsi dengan baik sehingga orang-orang Belanda menjadikan kapal itu sebagai kubu pertahanan dalam menghadapi serangan pasukan Banten.
Sesuai dengan jenis kapal Fluitschip, mereka pun menamakan kubu tersebut De Fluit. Masyarakat pribumi yang saat itu tinggal di sekitar kubu De Fluit tidak pandai mengucapkan kata Fluit sehingga nama Fluit berubah menjadi Pluit. Kini kawasan itu dikenal dengan nama Pluit.
Pluit di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara berada di dataran rendah di bawah permukaan laut. Pluit merupakan dataran rawa yang memiliki luas wilayah 7,71 kilometer persegi dan terbagi menjadi 20 RW serta 218 RT.
Secara geografis, Pluit berbatasan dengan Teluk Jakarta di sebelah utara, Kelurahan Kapuk Muara, Kelurahan Kamal Muara di sebelah barat, Kelurahan Penjaringan di sebelah timur, serta Kelurahan Pejagalan dan Angke di sebelah selatan.
Kawasan Pluit dikenal dengan perumahannya yang terbilang mewah seperti Perumahan Pluit, Muara Karang. Terdapat juga kawasan pergudangan Pluit dan permukiman nelayan.
Sebelum memiliki perumahan dan pusat perbelanjaan mewah, Pluit merupakan kawasan yang dipenuhi hamparan rawa yang kini direklamasi menjadi hamparan beton.
Di Pluit juga ada Waduk Pluit seluas 80 hektare yang selesai dibangun pada 1981. Waduk ini menampung air sementara dari aliran sungai sebelum menuju laut kemudian mampu mencegah banjir.
Lihat Juga: RK Bakal Pindahkan Balai Kota, Pramono: Balai Kota Jakarta Tetap di Medan Merdeka Selatan
Pada tahun 1660-an Belanda meletakkan Fluitschip bernama Het Witte Paert di pantai sebelah timur Muara Kali Angke. Namun, kapal itu tidak berfungsi dengan baik sehingga orang-orang Belanda menjadikan kapal itu sebagai kubu pertahanan dalam menghadapi serangan pasukan Banten.
Baca Juga
Sesuai dengan jenis kapal Fluitschip, mereka pun menamakan kubu tersebut De Fluit. Masyarakat pribumi yang saat itu tinggal di sekitar kubu De Fluit tidak pandai mengucapkan kata Fluit sehingga nama Fluit berubah menjadi Pluit. Kini kawasan itu dikenal dengan nama Pluit.
Pluit di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara berada di dataran rendah di bawah permukaan laut. Pluit merupakan dataran rawa yang memiliki luas wilayah 7,71 kilometer persegi dan terbagi menjadi 20 RW serta 218 RT.
Secara geografis, Pluit berbatasan dengan Teluk Jakarta di sebelah utara, Kelurahan Kapuk Muara, Kelurahan Kamal Muara di sebelah barat, Kelurahan Penjaringan di sebelah timur, serta Kelurahan Pejagalan dan Angke di sebelah selatan.
Kawasan Pluit dikenal dengan perumahannya yang terbilang mewah seperti Perumahan Pluit, Muara Karang. Terdapat juga kawasan pergudangan Pluit dan permukiman nelayan.
Sebelum memiliki perumahan dan pusat perbelanjaan mewah, Pluit merupakan kawasan yang dipenuhi hamparan rawa yang kini direklamasi menjadi hamparan beton.
Di Pluit juga ada Waduk Pluit seluas 80 hektare yang selesai dibangun pada 1981. Waduk ini menampung air sementara dari aliran sungai sebelum menuju laut kemudian mampu mencegah banjir.
Lihat Juga: RK Bakal Pindahkan Balai Kota, Pramono: Balai Kota Jakarta Tetap di Medan Merdeka Selatan
(jon)
tulis komentar anda