Peringatan Dini BMKG: Jakarta Berpotensi Hujan Lebat Akibat Gangguan Siklon Tropis
Sabtu, 27 Mei 2023 - 19:02 WIB
BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat di DKI Jakarta dan sejumlah wilayah Indonesia pada Minggu 28 Mei 2023. Foto: SINDOnews/Arif Julianto/Dok
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat di DKI Jakarta dan sejumlah wilayah Indonesia pada Minggu 28 Mei 2023. Hujan lebar dipicu adanya gangguan siklon tropis hingga sirkulasi siklonik.
BMKG melaporkan siklon tropis mawar saat ini terpantau berada di Laut Filipina sebelah Timur. Namun, siklon tropis ini bergerak ke arah Barat-Barat Laut, menjauhi wilayah Indonesia, dan dalam 24 jam ke depan diprakirakan memiliki intensitas persisten.
“Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi), daerah pertemuan angin (konfluensi), dan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudra Pasifik sebelah Timur Filipina sekitar sistem,” tulis BMKG di laman resminya, Sabtu (27/5/2023).
BMKG juga mendeteksi adanya sirkulasi siklonik yang terpantau berada di Papua bagian Utara, dan Samudera Hindia Barat Lampung. Keduanya membentuk daerah konvergensi dari Papua Nugini hingga Papua, dan dari Samudera Hindia Barat Laut Lampung hingga pesisir Barat Lampung.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Samudera Hindia Barat Aceh hingga Selat Malaka, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, serta dari Laut Maluku hingga Pulau Halmahera.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terpantau berada di Teluk Thailand, di Samudera Hindia Selatan NTT hingga Barat Daya Banten, dan Samudera Pasifik Timur Filipina.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet, konvergensi, maupun konfluensi tersebut,” ungkap BMKG.
BMKG melaporkan siklon tropis mawar saat ini terpantau berada di Laut Filipina sebelah Timur. Namun, siklon tropis ini bergerak ke arah Barat-Barat Laut, menjauhi wilayah Indonesia, dan dalam 24 jam ke depan diprakirakan memiliki intensitas persisten.
“Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi), daerah pertemuan angin (konfluensi), dan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudra Pasifik sebelah Timur Filipina sekitar sistem,” tulis BMKG di laman resminya, Sabtu (27/5/2023).
BMKG juga mendeteksi adanya sirkulasi siklonik yang terpantau berada di Papua bagian Utara, dan Samudera Hindia Barat Lampung. Keduanya membentuk daerah konvergensi dari Papua Nugini hingga Papua, dan dari Samudera Hindia Barat Laut Lampung hingga pesisir Barat Lampung.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Samudera Hindia Barat Aceh hingga Selat Malaka, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, serta dari Laut Maluku hingga Pulau Halmahera.
Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terpantau berada di Teluk Thailand, di Samudera Hindia Selatan NTT hingga Barat Daya Banten, dan Samudera Pasifik Timur Filipina.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet, konvergensi, maupun konfluensi tersebut,” ungkap BMKG.
(thm)
tulis komentar anda