Siswa SMA Bogor Dikeroyok 8 Teman di Asrama, Begini Kronologinya
Sabtu, 01 April 2023 - 21:29 WIB
"Betul. Info penjelasan dari Panit Reskrim (Polsek), berawal di sekolah asrama tersebut banyak barang-barang yang hilang juga uang. Nah dicurigai si korban itu nah pada akhirnya si korban lah yang tertuduh sedangkan untuk pembuktiannya pun masih dalam proses penyelidikan," ucap Desi dikonfirmasi.
Kepala Sekolah SMA Insan Cendekia Alfian Adi mengakui adanya kasus tersebut yang terjadi di antara para muridnya. Kasus itu memang bermula dari kecurigaan dari teman-temannya kepada korban.
"Saya termasuk yang menangani dari awal permasalahan itu. Kejadian itu sudah cukup lama, yaitu di 18 Februari. Anak-anak itu pada malam hari mencurigai, kalau di situ (berita) dianiaya karena mencuri sejumlah uang teman-temannya. Terjadilah istilahnya berkelahi di asrama," kata Alfian kepada wartawan.
Dalam kasus ini, pihak sekolah memang sudah melakukan mediasi antar orang tua dengan melibatkan KPAD Kabupaten Bogor. Dalam mediasi itu tidak mendapat titik temu yang diharapkan.
"Kami mengundang itu hari Selasa tanggal 21 Februari. Kami undang kedua belah pihak, mau kami selesaikan. Karena permasalahan ini di anak, itu perkelahian asal-muasalnya seperti apa," bebernya.
Dalam kasus ini, pihak sekolah telah melakukan upaya mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak. Di samping itu, terkait dugaan penganiayaan itu tetap tidak dibenarkan oleh sekolah dan murid yang terlibat diberikan sanksi untuk dibina tetapi tidak dikeluarkan.
"Bagaimanapun alasannya itu kan melakukan pemukulan salah, itu sudah kita bina. Saat ini sedang menjalani pembinaan," tuturnya.
Kepala Sekolah SMA Insan Cendekia Alfian Adi mengakui adanya kasus tersebut yang terjadi di antara para muridnya. Kasus itu memang bermula dari kecurigaan dari teman-temannya kepada korban.
"Saya termasuk yang menangani dari awal permasalahan itu. Kejadian itu sudah cukup lama, yaitu di 18 Februari. Anak-anak itu pada malam hari mencurigai, kalau di situ (berita) dianiaya karena mencuri sejumlah uang teman-temannya. Terjadilah istilahnya berkelahi di asrama," kata Alfian kepada wartawan.
Dalam kasus ini, pihak sekolah memang sudah melakukan mediasi antar orang tua dengan melibatkan KPAD Kabupaten Bogor. Dalam mediasi itu tidak mendapat titik temu yang diharapkan.
"Kami mengundang itu hari Selasa tanggal 21 Februari. Kami undang kedua belah pihak, mau kami selesaikan. Karena permasalahan ini di anak, itu perkelahian asal-muasalnya seperti apa," bebernya.
Dalam kasus ini, pihak sekolah telah melakukan upaya mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak. Di samping itu, terkait dugaan penganiayaan itu tetap tidak dibenarkan oleh sekolah dan murid yang terlibat diberikan sanksi untuk dibina tetapi tidak dikeluarkan.
"Bagaimanapun alasannya itu kan melakukan pemukulan salah, itu sudah kita bina. Saat ini sedang menjalani pembinaan," tuturnya.
(mhd)
tulis komentar anda