Perjalanan Karier Azas Tigor dari Advokat Kini Jabat Komisaris PT LRT Jakarta
Selasa, 28 Maret 2023 - 14:00 WIB
Perjalanan karier Azas Tigor Nainggolan cukup moncer, dari advokat kini menjabat Komisaris PT LRT Jakarta. Foto: Antara
JAKARTA - Perjalanan karier Azas Tigor Nainggolan cukup moncer, dari advokat kini menjabat Komisaris PT LRT Jakarta . Pendiri kantor hukum Astina ini menjadi komisaris berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham (KPPS) di Luar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT LRT Jakarta tanggal 21 Maret 2023.
Sosok Azas Tigor selama ini akrab dengan Fakta (Forum Warga Kota Jakarta). Di lembaga tersebut, dia merupakan Analis Kebijakan Transportasi dan Perkotaan Jakarta.
Baca juga: Profil Azas Tigor, Komisaris LRT Jakarta yang Dikenal Kritis Soal Kebijakan Transportasi Ibu Kota
Sebagai Analis tentu tugasnya menganalisis atau mengkritik kebijakan transportasi dan permasalahan perkotaan di Ibu Kota Jakarta. Kebijakan yang pernah dia soroti antara lain oknum Dinas Perhubungan, tarif KRL Commuter Line, dan persoalan jalan non-tol berbayar.
Pada tahun 2004, Azas Tigor pernah menjadi anggota tim penyusun konsep dan tata organisasi Dewan Transportasi Kota (DTK). Di tahun yang sama, dia juga tercatat sebagai anggota Badan Pengawas LBH Pers hingga 2007 kemudian Anggota Advokat Indonesia (AAI).
Tahun 2007, Azas Tigor menjadi wakil ketua tim seleksi anggota DTK Jakarta. Setahun kemudian, dia bertugas sebagai koordinator Jaringan Masyarakat Indonesia untuk perubahan iklim.
Selain aktif di berbagai organisasi atau lembaga, Azas Tigor menulis banyak artikel mengenai permasalahan perkotaan. Dia juga menaruh fokus terhadap masalah HAM dan transportasi.
Kemudian, dia turut berkontribusi menulis dalam buku bertajuk Penggusuran Pemukiman Miskin, Sebuah Potret Konflik Pertanahan di Jakarta yang diterbitkan Institut Sosial Jakarta tahun 2002.
Melalui Instagramnya, Azas Tigor kerap membagikan aktivitasnya dalam berbagai acara, salah satunya menjadi moderator diskusi Meregulasi Ojek Online yang diselenggarakan Universitas Pelita Harapan (UPH). Diketahui, dia juga sedang menempuh pendidikan S3 di UPH.
Yang terbaru, Azas Tigor kerap memberikan pandangan terhadap berbagai isu yang tengah ramai di masyarakat, salah satunya kasus Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak yang juga ayah Mario Dandy Satriyo.
Sosok Azas Tigor selama ini akrab dengan Fakta (Forum Warga Kota Jakarta). Di lembaga tersebut, dia merupakan Analis Kebijakan Transportasi dan Perkotaan Jakarta.
Baca juga: Profil Azas Tigor, Komisaris LRT Jakarta yang Dikenal Kritis Soal Kebijakan Transportasi Ibu Kota
Sebagai Analis tentu tugasnya menganalisis atau mengkritik kebijakan transportasi dan permasalahan perkotaan di Ibu Kota Jakarta. Kebijakan yang pernah dia soroti antara lain oknum Dinas Perhubungan, tarif KRL Commuter Line, dan persoalan jalan non-tol berbayar.
Pada tahun 2004, Azas Tigor pernah menjadi anggota tim penyusun konsep dan tata organisasi Dewan Transportasi Kota (DTK). Di tahun yang sama, dia juga tercatat sebagai anggota Badan Pengawas LBH Pers hingga 2007 kemudian Anggota Advokat Indonesia (AAI).
Tahun 2007, Azas Tigor menjadi wakil ketua tim seleksi anggota DTK Jakarta. Setahun kemudian, dia bertugas sebagai koordinator Jaringan Masyarakat Indonesia untuk perubahan iklim.
Selain aktif di berbagai organisasi atau lembaga, Azas Tigor menulis banyak artikel mengenai permasalahan perkotaan. Dia juga menaruh fokus terhadap masalah HAM dan transportasi.
Kemudian, dia turut berkontribusi menulis dalam buku bertajuk Penggusuran Pemukiman Miskin, Sebuah Potret Konflik Pertanahan di Jakarta yang diterbitkan Institut Sosial Jakarta tahun 2002.
Melalui Instagramnya, Azas Tigor kerap membagikan aktivitasnya dalam berbagai acara, salah satunya menjadi moderator diskusi Meregulasi Ojek Online yang diselenggarakan Universitas Pelita Harapan (UPH). Diketahui, dia juga sedang menempuh pendidikan S3 di UPH.
Yang terbaru, Azas Tigor kerap memberikan pandangan terhadap berbagai isu yang tengah ramai di masyarakat, salah satunya kasus Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak yang juga ayah Mario Dandy Satriyo.
(jon)
tulis komentar anda