4 Sekolah Tunda Belajar Tatap Muka, Wali Kota Bilang Bekasi Aman Covid-19
Selasa, 14 Juli 2020 - 14:02 WIB
BEKASI - Sebanyak empat sekolah di Kota Bekasi menunda proses pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka. Padahal, Pemerintah Kota Bekasi telah menetapkan empat sekolah tersebut menjadi role model atau percontohan belajar tatap muka.
Rencananya, empat sekolah yang menggelar KBM tatap muka pada massa Adaptasi Tatanan Kehidupan Baru yaitu SMPN 2 Bekasi, Sekolah Victory Plus Kemang Pratama, SDI Al Azhar Jaka Permai, dan SDN Pekayon Jaya 6. (Baca juga: Materi Pembelajaran Daring Diserahkan ke Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
Namun, Senin (13/7/2020) empat sekolah itu belum atau menunda proses belajar tatap muka. ”Kemungkinan ada pertimbangan lain dari empat sekolah itu, padahal sekolah itu yang paling tersiap,” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Selasa (14/7/2020).
Empat sekolah itu sudah menyampaikan alur proses belajar mengajar sesuai dengan protap kesehatan. Apalagi empat sekolah itu bisa langsung menerapkan proses KBM tatap muka dengan hasil simulasi beberapa hari lalu.
Persiapan matang itu soal standar kesehatan di sekolah. Misalnya Sekolah Victory Plus yang sudah bekerjasama dengan sejumlah rumah sakit untuk memastikan keamanan kesehatan siswa maupun guru serta wali murid kemudian metode pengurangan jumlah siswa dalam satu ruang kelas. (Baca juga: Pemkab Bekasi Masih Larang Belajar Tatap Muka)
"Ketersediaan hand sanitizer dan disinfektan juga harus dibeli, murid bisa memakai masker. Semua standar kesehatan Covid-19, dalam satu kelas seperti di SMPN 2 Bekasi biasanya diisi 40 orang dipangkas menjadi 20 orang. Victory satu kelas siswa ada 32 dipangkas menjadi 15 orang," ungkap Rahmat.
Disinggung soal Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, dia menyebut keputusan itu adalah pedoman atau petunjuk bagi pemerintah daerah melakukan sesuatu. Kota Bekasi sudah melakukan fase tersebut. ”Kota Bekasi sudah aman dari Covid-19,” klaimnya.
Rencananya, empat sekolah yang menggelar KBM tatap muka pada massa Adaptasi Tatanan Kehidupan Baru yaitu SMPN 2 Bekasi, Sekolah Victory Plus Kemang Pratama, SDI Al Azhar Jaka Permai, dan SDN Pekayon Jaya 6. (Baca juga: Materi Pembelajaran Daring Diserahkan ke Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
Namun, Senin (13/7/2020) empat sekolah itu belum atau menunda proses belajar tatap muka. ”Kemungkinan ada pertimbangan lain dari empat sekolah itu, padahal sekolah itu yang paling tersiap,” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Selasa (14/7/2020).
Empat sekolah itu sudah menyampaikan alur proses belajar mengajar sesuai dengan protap kesehatan. Apalagi empat sekolah itu bisa langsung menerapkan proses KBM tatap muka dengan hasil simulasi beberapa hari lalu.
Persiapan matang itu soal standar kesehatan di sekolah. Misalnya Sekolah Victory Plus yang sudah bekerjasama dengan sejumlah rumah sakit untuk memastikan keamanan kesehatan siswa maupun guru serta wali murid kemudian metode pengurangan jumlah siswa dalam satu ruang kelas. (Baca juga: Pemkab Bekasi Masih Larang Belajar Tatap Muka)
"Ketersediaan hand sanitizer dan disinfektan juga harus dibeli, murid bisa memakai masker. Semua standar kesehatan Covid-19, dalam satu kelas seperti di SMPN 2 Bekasi biasanya diisi 40 orang dipangkas menjadi 20 orang. Victory satu kelas siswa ada 32 dipangkas menjadi 15 orang," ungkap Rahmat.
Disinggung soal Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, dia menyebut keputusan itu adalah pedoman atau petunjuk bagi pemerintah daerah melakukan sesuatu. Kota Bekasi sudah melakukan fase tersebut. ”Kota Bekasi sudah aman dari Covid-19,” klaimnya.
(jon)
tulis komentar anda