Profil Haji Darip, Jawara Legendaris Betawi Asal Klender yang Ditakuti Penjajah Jepang dan Belanda
Jum'at, 20 Januari 2023 - 05:30 WIB
JAKARTA - Muhammad Arif atau yang lebih dikenal Haji Darip merupakan sosok yang sangat disegani di Klender, Bekasi, serta sekitarnya. Haji Darip dikenal sebagai seorang ulama dan mempunyai ilmu silat yang lihai. Sepak terjangnya dalam dunia persilatan tidak diragukan lagi.
Dalam perjuangan kemerdekaan, Haji Darip membakar semangat pemuda dari Klender dan sekitarnya. Kemudian mereka menghimpun diri dalam Barisan Rakyat (Bara) yang dipimpin oleh Haji Darip. Saat itu, Haji Darip dijuluki Panglima Perang dari Klender.
Haji Darip pun terlibat perjuangan merebut kemerdekaan pada masa pendudukan Jepang. Diketahui, tentara Jepang mendarat di Banten pada 1 Maret 1942. Kemudian tentara Jepang memasuki Jakarta.
Setelah beberapa bulan tentara Jepang di Jakarta, keadaan rakyat menjadi sulit. Masyarakat Jakarta mulai kesulitan mendapatkan bahan pokok. Melihat keadaan tersebut, Haji Darip memimpin masyarakat Klender mengumpulkan jawara guna melakukan perlawanan.
Kemudian Haji Darip memerintahkan anak buahnya menyerbu serta mengusir tentara Jepang di Cipinang Cempedak, Pangkalan Jati, Pondok Gede, hingga Kali Cipinang. Usai Jepang menyerah, Belanda serta tentara sekutu berusaha menjajah Indonesia kembali.
Haji Darip dan pasukan yang tergabung dalam BARA bersiap mempertahankan kemerdekaan Indonesia seperti yang diamanatkan ketika rapat akbar di Klender oleh Soekarno.
Saat itu, Klender berhasil diduduki Belanda hingga akhirnya Haji Darip hijrah ke beberapa tempat dan membentuk Barisan Pejuang Rakyat Indonesia (BPRI).
Dalam perjuangan kemerdekaan, Haji Darip membakar semangat pemuda dari Klender dan sekitarnya. Kemudian mereka menghimpun diri dalam Barisan Rakyat (Bara) yang dipimpin oleh Haji Darip. Saat itu, Haji Darip dijuluki Panglima Perang dari Klender.
Haji Darip pun terlibat perjuangan merebut kemerdekaan pada masa pendudukan Jepang. Diketahui, tentara Jepang mendarat di Banten pada 1 Maret 1942. Kemudian tentara Jepang memasuki Jakarta.
Setelah beberapa bulan tentara Jepang di Jakarta, keadaan rakyat menjadi sulit. Masyarakat Jakarta mulai kesulitan mendapatkan bahan pokok. Melihat keadaan tersebut, Haji Darip memimpin masyarakat Klender mengumpulkan jawara guna melakukan perlawanan.
Kemudian Haji Darip memerintahkan anak buahnya menyerbu serta mengusir tentara Jepang di Cipinang Cempedak, Pangkalan Jati, Pondok Gede, hingga Kali Cipinang. Usai Jepang menyerah, Belanda serta tentara sekutu berusaha menjajah Indonesia kembali.
Haji Darip dan pasukan yang tergabung dalam BARA bersiap mempertahankan kemerdekaan Indonesia seperti yang diamanatkan ketika rapat akbar di Klender oleh Soekarno.
Saat itu, Klender berhasil diduduki Belanda hingga akhirnya Haji Darip hijrah ke beberapa tempat dan membentuk Barisan Pejuang Rakyat Indonesia (BPRI).
tulis komentar anda