Ini Alasan PT KCJ Naikkan THB dan KMT
A
A
A
JAKARTA - PT KCJ menyatakan kenaikan uang jaminan dalam THB dan saldo minimum KMT bagian untuk melakukan edukasi masyarakat agar lebih tertib. Pasalnya banyak pengguna Commuter Line yang masih berlaku curang.
Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan, kenaikan uang jaminan serta pinalti dan e-money dilakukan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih tertib dalam berkendara. Artinya jika kartu sudah tidak digunakan harus dikembalikan.
Selain itu menurut Eva, masih banyak pengguna kereta yang melakukan kecurangan, contohnya ketika seseorang dari Bogor membeli tiket dengan tujuan Citayam. Namun tiba-tiba pengguna tersebut turun di Parung Panjang yang stasiunnya masih belum steril.
Otomatis PT KCJ mengalami dua kerugian yakni kerugian personal pengguna yang naik kereta melebih dari tarif yang dibelinya. Kemudian kerugian kartu karena tidak dikembalikan oleh penggunanya.
"Untuk mengurangi tindakan seperti itu makanya kita naikkan uang jaminan," ujarnya. Eva mengatakan, saat ini dengan estimasi pengguna kereta commuterline 770.000 penumpang setiap harinya. Maka, 52% dari angka tersebut tecatat sebagai pemegang KMT dan e-money. Selebihnya adalah pengguna kartu THB.
Eva mengatakan setiap hari pihaknya kehilangan 15.000 kartu THB. Kehilangan terbanyak terdapat di lima stasiun besar yakni Stasiun Jakarta Kota, Bogor, Cilebut, Ciitayam dan Sudimara. "Kita berharap dengan kebijakan baru ini kehilangan kartu dapat ditekan," ujarnya.
Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa mengatakan, kenaikan uang jaminan serta pinalti dan e-money dilakukan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih tertib dalam berkendara. Artinya jika kartu sudah tidak digunakan harus dikembalikan.
Selain itu menurut Eva, masih banyak pengguna kereta yang melakukan kecurangan, contohnya ketika seseorang dari Bogor membeli tiket dengan tujuan Citayam. Namun tiba-tiba pengguna tersebut turun di Parung Panjang yang stasiunnya masih belum steril.
Otomatis PT KCJ mengalami dua kerugian yakni kerugian personal pengguna yang naik kereta melebih dari tarif yang dibelinya. Kemudian kerugian kartu karena tidak dikembalikan oleh penggunanya.
"Untuk mengurangi tindakan seperti itu makanya kita naikkan uang jaminan," ujarnya. Eva mengatakan, saat ini dengan estimasi pengguna kereta commuterline 770.000 penumpang setiap harinya. Maka, 52% dari angka tersebut tecatat sebagai pemegang KMT dan e-money. Selebihnya adalah pengguna kartu THB.
Eva mengatakan setiap hari pihaknya kehilangan 15.000 kartu THB. Kehilangan terbanyak terdapat di lima stasiun besar yakni Stasiun Jakarta Kota, Bogor, Cilebut, Ciitayam dan Sudimara. "Kita berharap dengan kebijakan baru ini kehilangan kartu dapat ditekan," ujarnya.
(whb)