Pakai APBD 2014, Penanganan Banjir di Jakarta Barat Terganggu
Pakai APBD 2014, Penanganan Banjir di Jakarta Barat Terganggu
A
A
A
JAKARTA - Suku Dinas Tata Air Pemkot Jakarta Barat akan memangkas beberapa program penanganan banjir yang telah disiapkan tahun ini. Itu dikarenakan pada tahun anggaran 2015 ini Jakarta akan menggunakan APBD DKI 2014.
Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat Henry Dunant mengungkapkan, pemberlakuan APBD 2014 sedikit banyak mengubah rencana kerja penanganan banjir di 2015. Mengingat, perbedaan pagu anggaran yang cukup signifikan.
"Otomatis, program kegiatan yang kita sudah rencanakan tahun ini tidak bisa berjalan 100%. Pastinya ada beberapa kegiatan yang diminimalisir," kata Henry, Minggu (22/3/2015). Henry menyebutkan, total anggaran yang diajukan melalui RAPBD 2015 ini mencapai Rp383 miliar.
Sementara total anggaran tahun lalu, hanya sebesar Rp280 miliar. Henry pun tak menutup kemungkinan akan memangkas beberapa program. Meski demikian, Henry belum bisa menyebutkan jenis kegiatan apa yang terpaksa dihilangkan.
Intinya, kata dia, kegiatan-kegiatan yang bersifat antisipasi banjir kemungkinan besar akan dicoret. "Kemungkinan, seperti penambahan kapasitas mesin di stasiun pompa itu bisa ditunda dulu. Hanya beberapa titik stasiun pompa saja yang kita prioritaskan," paparnya.
Meski demikian, ia memastikan rencana membebaskan kawasan Grogol-Citraland-Trisakti dari banjir tetap menjadi prioritas. Normalisasi Kali Grogol dari hulu ke hilir itu, kata dia, tetap dijalankan sesuai komitmen Dinas Pekerjaan Umum Tata Air DKI.
Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat Henry Dunant mengungkapkan, pemberlakuan APBD 2014 sedikit banyak mengubah rencana kerja penanganan banjir di 2015. Mengingat, perbedaan pagu anggaran yang cukup signifikan.
"Otomatis, program kegiatan yang kita sudah rencanakan tahun ini tidak bisa berjalan 100%. Pastinya ada beberapa kegiatan yang diminimalisir," kata Henry, Minggu (22/3/2015). Henry menyebutkan, total anggaran yang diajukan melalui RAPBD 2015 ini mencapai Rp383 miliar.
Sementara total anggaran tahun lalu, hanya sebesar Rp280 miliar. Henry pun tak menutup kemungkinan akan memangkas beberapa program. Meski demikian, Henry belum bisa menyebutkan jenis kegiatan apa yang terpaksa dihilangkan.
Intinya, kata dia, kegiatan-kegiatan yang bersifat antisipasi banjir kemungkinan besar akan dicoret. "Kemungkinan, seperti penambahan kapasitas mesin di stasiun pompa itu bisa ditunda dulu. Hanya beberapa titik stasiun pompa saja yang kita prioritaskan," paparnya.
Meski demikian, ia memastikan rencana membebaskan kawasan Grogol-Citraland-Trisakti dari banjir tetap menjadi prioritas. Normalisasi Kali Grogol dari hulu ke hilir itu, kata dia, tetap dijalankan sesuai komitmen Dinas Pekerjaan Umum Tata Air DKI.
(whb)
Explore More