Korban Kebakaran Gudang Tiner Dirujuk ke RS Fatmawati
A
A
A
DEPOK - Korban kebakaran gudang tiner di Desa Kalisuren, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor tidak bisa dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok.
Korban kebakaran yang diketahui bernama Heri (35) akhirnya harus dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan. (Baca: Korban Kebakaran Gudang Tiner Dilarikan ke RSUD Depok)
Saat datang ke RSUD Depok, Heri yang merupakan pekerja di gudang tersebut mengalami luka bakar hingga sekira 50% dari seluruh tubuhnya.
Direktur RSUD Depok dr Ernawati membenarkan adanya pasien korban kebakaran datang ke RSUD Depok. Sayangnya saat itu ruang isolasi RSUD Depok penuh.
"Memang ada pasien datang ke kami dengan kondisi luka bakar 50% karena cukup parah sehingga harus steril dan di ruang isolasi, sayangnya kami hanya punya satu ruang," ujar dr Ernawati di Kota Depok, Jumat (20/2/2015).
Ernawati menjelaskan ruang isolasi tersebut terlanjur ditempati pasien dewasa lainnya. Sehingga pihaknya merujuk ke RS Fatmawati.
"Karena keterbatasan ruang, jadi kami rujuk ke RS Fatmawati. Peralatan di sana jauh lebih lengkap," tuturnya.
Ernawati tidak bisa menjelaskan lebih detail kondisi secara umum pasien. "Itu secara medis tentu tergantung dokter yang menangani karena sebelumnya kan sempat ke Klinik Medical Center," tuturnya.
Korban menderita luka bakar di bagian tangan, kaki, dan kepala. Dalam kejadian kebakaran tersebut hanya ada satu korban luka bakar.
Korban kebakaran yang diketahui bernama Heri (35) akhirnya harus dirujuk ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan. (Baca: Korban Kebakaran Gudang Tiner Dilarikan ke RSUD Depok)
Saat datang ke RSUD Depok, Heri yang merupakan pekerja di gudang tersebut mengalami luka bakar hingga sekira 50% dari seluruh tubuhnya.
Direktur RSUD Depok dr Ernawati membenarkan adanya pasien korban kebakaran datang ke RSUD Depok. Sayangnya saat itu ruang isolasi RSUD Depok penuh.
"Memang ada pasien datang ke kami dengan kondisi luka bakar 50% karena cukup parah sehingga harus steril dan di ruang isolasi, sayangnya kami hanya punya satu ruang," ujar dr Ernawati di Kota Depok, Jumat (20/2/2015).
Ernawati menjelaskan ruang isolasi tersebut terlanjur ditempati pasien dewasa lainnya. Sehingga pihaknya merujuk ke RS Fatmawati.
"Karena keterbatasan ruang, jadi kami rujuk ke RS Fatmawati. Peralatan di sana jauh lebih lengkap," tuturnya.
Ernawati tidak bisa menjelaskan lebih detail kondisi secara umum pasien. "Itu secara medis tentu tergantung dokter yang menangani karena sebelumnya kan sempat ke Klinik Medical Center," tuturnya.
Korban menderita luka bakar di bagian tangan, kaki, dan kepala. Dalam kejadian kebakaran tersebut hanya ada satu korban luka bakar.
(dam)