APBD DKI 2015 Hanya Naik 0,24%
APBD DKI 2015 Hanya Naik 0,24%
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengajukan RAPBD 2015 sebesar Rp73,08 triliun. Jumlah ini meningkat 0,24% dibandingkan APBD 2014 senilai Rp72,9 triliun.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, kenaikan yang tidak mencapai 1 persen itu merupakan hasil koreksi dari pendapatan APBD 2014 yang hanya mencapai Rp53 triliun.
"Kalau kita kejar terlalu tinggi takutnya enggak dapat," ujar Heru usai rapat paripurna di Gedung Lama DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015) tadi siang.
Dalam penyampaian RAPBD oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) RAPBD senilai Rp73,08 triliun itu akan digunakan sebagai pengembangan sistem transportasi seperti pembebasan lahan koridor MRT.
Pembangunan jalan layang Kapten Tendean-Blok M-Ciledug, revitalisasi terminal bus di DKI Jakarta, dan lain sebagainya.
Setelah itu, antisipasi banjir, rob, pembebasan tanah Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi.
Selain itu ada pula perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan pemukiman kota.
Peningkatan kualitas dan kuantitas RTH. Kemudian peningkatan kualitas pendidikan seperti Kartu Jakarta Pintar.
Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat untuk pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Kelas D. Peningkatan pelayanan publik.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, kenaikan yang tidak mencapai 1 persen itu merupakan hasil koreksi dari pendapatan APBD 2014 yang hanya mencapai Rp53 triliun.
"Kalau kita kejar terlalu tinggi takutnya enggak dapat," ujar Heru usai rapat paripurna di Gedung Lama DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015) tadi siang.
Dalam penyampaian RAPBD oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) RAPBD senilai Rp73,08 triliun itu akan digunakan sebagai pengembangan sistem transportasi seperti pembebasan lahan koridor MRT.
Pembangunan jalan layang Kapten Tendean-Blok M-Ciledug, revitalisasi terminal bus di DKI Jakarta, dan lain sebagainya.
Setelah itu, antisipasi banjir, rob, pembebasan tanah Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi.
Selain itu ada pula perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan pemukiman kota.
Peningkatan kualitas dan kuantitas RTH. Kemudian peningkatan kualitas pendidikan seperti Kartu Jakarta Pintar.
Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat untuk pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Kelas D. Peningkatan pelayanan publik.
(whb)
Explore More