Pilih Djarot, Ahok Ogah Direcoki Partai
A
A
A
JAKARTA - Keinginan Basuki T Purnama agar didampingi oleh Djarot Saiful Hidayat ditengarai karena Ahok tak mau direcoki parpol.
Pengamat Politik UIN, Zaki Mubarok mengatakan kalau pilihan Ahok jatuh ke Djarot itu adalah pilihan moderat.
"Awalnya Ahok cenderung ke Sarwo Handayani, di mata Ahok dia birokrat yang tekun dan punya integritas. Tapi belakangan Ahok lebih memilih Djarot," kata Zaki ketika dihubungi Sindonews, Selasa (2/12/2014).
Dengan Ahok memilih Djarot, tambah Zaki, sebenarnya karena dia tidak ingin diganggu kepentingan partai. Beda dengan Boy Sadikin yang menjabat ketua PDIP DKI. Djarot meski juga anggota PDIP tapi relatif bisa jaga jarak soal kepentingan partai.
"Pak Djarot tampaknya menjadi jalan tengah atau pilihan moderat. Ia dari PDIP tapi diyakini tidak banyak conflict of interest. Restu dari bu Mega penting supaya tidak terjadi pergolakan dari internal PDIP DKI dengan dipilihnya Djarot, bukan Boy Sadikin," jelasnya.
Pengamat Politik UIN, Zaki Mubarok mengatakan kalau pilihan Ahok jatuh ke Djarot itu adalah pilihan moderat.
"Awalnya Ahok cenderung ke Sarwo Handayani, di mata Ahok dia birokrat yang tekun dan punya integritas. Tapi belakangan Ahok lebih memilih Djarot," kata Zaki ketika dihubungi Sindonews, Selasa (2/12/2014).
Dengan Ahok memilih Djarot, tambah Zaki, sebenarnya karena dia tidak ingin diganggu kepentingan partai. Beda dengan Boy Sadikin yang menjabat ketua PDIP DKI. Djarot meski juga anggota PDIP tapi relatif bisa jaga jarak soal kepentingan partai.
"Pak Djarot tampaknya menjadi jalan tengah atau pilihan moderat. Ia dari PDIP tapi diyakini tidak banyak conflict of interest. Restu dari bu Mega penting supaya tidak terjadi pergolakan dari internal PDIP DKI dengan dipilihnya Djarot, bukan Boy Sadikin," jelasnya.
(ysw)