Hari Libur, Blok G Tanah Abang Tetap Sepi
A
A
A
JAKARTA - Hari libur tidak mempengaruhi nasib pedagang Blok G Lantai 3 Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Para pedagang di lokasi itu mengeluhkan sepinya pembeli.
Berdasarkan pantauan Sindonews hari ini, hanya beberapa toko yang menjajakan barang dagangannya. Sisanya memilih tutup dan mencari peruntungan dengan berdagang di tempat lain.
Suasana itu berbeda dengan lahan parkir yang terlihat ramai. Namun jarang sekali pengunjung naik ke Lantai 3 Blok G untuk berbelanja.
Salah seorang pedagang Lantai 3 Blok G, Didin mengeluhkan kondisi tersebut. Hari libur yang seharusnya menjadi peluang untuk meraih banyak pengunjung, ternyata tidak terjadi.
"Tidak berpengaruh. Mau hari libur atau tanggal merah Pasar Tanag Abng Blok G tetep saja sepi enggak ada pembeli," ujar Didin, Selasa (27/5/2014).
Kondisi itu menganggu kehidupannya, terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan dia harus meinjang uang kepada tetangga demi menyambung hidup.
Para pedagang juga mengeluhkan tarif parkir sebesar Rp4.000 per hari ditambah kewajiban membayar retribusi listrik kepada PD Pasar sebesar 4.000 per hari.
Menurut pedagang, Pemerintah Provinsi DKI belum membuktikan janji-janjinya kepada pedagang untuk menciptakan pasar yang nyaman. Misalnya, eskalator dan bangunan yang tidak layak. Apalagi bila hujan datang.
Didin mengaku bingung kepada siapa ingin mengadukan masalahnya. Dirinya pernah mengadukan nasib para pedagang ke Kepala PD Pasar, tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab PD Pasar, kata dia, mengaku harus membayar karyawannya meskipun pasar sepi dari pengunjung.
Mereka berharap pemerintah memberikan solusi agar pedagang bisa mendapatkan penghasilan yang baik. "Bukan sekadar janji manis," kata Didin.
Berdasarkan pantauan Sindonews hari ini, hanya beberapa toko yang menjajakan barang dagangannya. Sisanya memilih tutup dan mencari peruntungan dengan berdagang di tempat lain.
Suasana itu berbeda dengan lahan parkir yang terlihat ramai. Namun jarang sekali pengunjung naik ke Lantai 3 Blok G untuk berbelanja.
Salah seorang pedagang Lantai 3 Blok G, Didin mengeluhkan kondisi tersebut. Hari libur yang seharusnya menjadi peluang untuk meraih banyak pengunjung, ternyata tidak terjadi.
"Tidak berpengaruh. Mau hari libur atau tanggal merah Pasar Tanag Abng Blok G tetep saja sepi enggak ada pembeli," ujar Didin, Selasa (27/5/2014).
Kondisi itu menganggu kehidupannya, terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan dia harus meinjang uang kepada tetangga demi menyambung hidup.
Para pedagang juga mengeluhkan tarif parkir sebesar Rp4.000 per hari ditambah kewajiban membayar retribusi listrik kepada PD Pasar sebesar 4.000 per hari.
Menurut pedagang, Pemerintah Provinsi DKI belum membuktikan janji-janjinya kepada pedagang untuk menciptakan pasar yang nyaman. Misalnya, eskalator dan bangunan yang tidak layak. Apalagi bila hujan datang.
Didin mengaku bingung kepada siapa ingin mengadukan masalahnya. Dirinya pernah mengadukan nasib para pedagang ke Kepala PD Pasar, tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab PD Pasar, kata dia, mengaku harus membayar karyawannya meskipun pasar sepi dari pengunjung.
Mereka berharap pemerintah memberikan solusi agar pedagang bisa mendapatkan penghasilan yang baik. "Bukan sekadar janji manis," kata Didin.
(dam)