Demo buruh, 1.870 personel polisi disiagakan
A
A
A
Sindonews.com - Polresta Bekasi, Kabupaten Bekasi, mengerahkan anggotanya sebanyak 1.870 personel untuk mengawal aksi mogok nasional (Monas) yang akan dilakukan buruh di tujuh Kawasan Industri Kabupaten Bekasi.
Rencananya, aksi buruh esok hari adalah bagian dari para pekerja untuk menuntut kenaikan upah sebanyak 50 persen. Aksi Monas itu akan dilakukan ratusan ribu buruh di Bekasi Kota dan Kabupaten.
"Personel itu disiagakan untuk mengamankan jalanya aksi buruh esok hari," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kabupaten AKP Bambang Wahyudi kepada Sindonews, Minggu (27/10/2013) malam.
Personel yang dikerahkan tersebut terdiri dari Polres 204 personel, Polsek jajaran 286 personel, Bantuan Keamanan Operasional Brigade Mobil Polda Metro Jaya 960 personil (12 SSK), Pengendalian Masyarakat 420 personil (4 SSK).
"Pengamanan dipusatkan di titik objek vital seperti pintu masuk ruas jalan tol, dikhawatirkan akan terjadi kembali aksi blokir tol seperti sebelumnya" katanya.
Bambang menegaskan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas kalau aksi buruh anarkis, atau melakukan <>sweeping terhadap buruh lain yang tak ikut mogok. "Setiap perusahaan dijaga. Mengantisipasi <>sweeping," imbuhnya.
Terkait aksi mogok buruh, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia, Kabupaten Bekasi, Agus Setiawan mengatakan, telah disepakati dengan Musyawarah Pimpinan Daerah setempat sejak 28 Oktober-1 November 2013 tak ada aksi mogok, kecuali dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia.
"Yang berdemo dari massa FSPMI, 15-20 persen dari jumlah buruh. Yang lain tidak mogok," ungkapnya.
Dia mengaku, bingung menyikapi aksi mogok nasional besok. "Apakah mogok akan memperbaiki keadaan? "Jadi kontraproduktif kan," katanya.
Di Kabupaten Bekasi, saat ini tercatat sekitar 6.000 lebih perusahaan yang berada di kawasan industri, di antaranya MM 2100, Ejib, Hyundai, Jababeka 1 dan 2, Lippo Cikarang, Delta Silicon, Deltamas, dan lainnya.
Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia menolak rencana buruh melakukan mogok kerja nasional. "Kami tak ambil bagian dari mogok nasional buruh," kata Presiden KPSI, Andi Gani Nena Wea.
Menurut dia, mogok nasional yang akan dilakukan Senin, menyimpang. Sebab, kata dia, pembahasan upah layak masih dalam tahab pembahasan. Berbeda dengan tahun lalu, mogok nasional dikarenakan pembahasan mengalami jalan buntu.
Akan tetapi, pihaknya bersama KSBSI tetap menghormati hak teman-teman yang melakukan mogok Nasional. " KSPSI dan KSBSI memutuskan tidak ambil bagian dalam mogok nasional," katanya.
Jika nanti aksi Mogok Nasional berjalan diharapkan dirinya, tidak ada anarkis. "Tidak perlu lakukan aksi <>sweping, tidak mengajak dan memerintahkan buruh SPSI untuk Mogok Nasional besok,"jelasnya.
Dibekasi sendiri, selain SPSI ada juga pihak dari pengelola seluruh Kawasan Industri di Kabupaten Bekasi, warga Kabupaten Bekasi dan pihak Kepolisian.
Baca juga berita: KSPSI nilai mogok buruh menyimpang
Rencananya, aksi buruh esok hari adalah bagian dari para pekerja untuk menuntut kenaikan upah sebanyak 50 persen. Aksi Monas itu akan dilakukan ratusan ribu buruh di Bekasi Kota dan Kabupaten.
"Personel itu disiagakan untuk mengamankan jalanya aksi buruh esok hari," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kabupaten AKP Bambang Wahyudi kepada Sindonews, Minggu (27/10/2013) malam.
Personel yang dikerahkan tersebut terdiri dari Polres 204 personel, Polsek jajaran 286 personel, Bantuan Keamanan Operasional Brigade Mobil Polda Metro Jaya 960 personil (12 SSK), Pengendalian Masyarakat 420 personil (4 SSK).
"Pengamanan dipusatkan di titik objek vital seperti pintu masuk ruas jalan tol, dikhawatirkan akan terjadi kembali aksi blokir tol seperti sebelumnya" katanya.
Bambang menegaskan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas kalau aksi buruh anarkis, atau melakukan <>sweeping terhadap buruh lain yang tak ikut mogok. "Setiap perusahaan dijaga. Mengantisipasi <>sweeping," imbuhnya.
Terkait aksi mogok buruh, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia, Kabupaten Bekasi, Agus Setiawan mengatakan, telah disepakati dengan Musyawarah Pimpinan Daerah setempat sejak 28 Oktober-1 November 2013 tak ada aksi mogok, kecuali dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia.
"Yang berdemo dari massa FSPMI, 15-20 persen dari jumlah buruh. Yang lain tidak mogok," ungkapnya.
Dia mengaku, bingung menyikapi aksi mogok nasional besok. "Apakah mogok akan memperbaiki keadaan? "Jadi kontraproduktif kan," katanya.
Di Kabupaten Bekasi, saat ini tercatat sekitar 6.000 lebih perusahaan yang berada di kawasan industri, di antaranya MM 2100, Ejib, Hyundai, Jababeka 1 dan 2, Lippo Cikarang, Delta Silicon, Deltamas, dan lainnya.
Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia menolak rencana buruh melakukan mogok kerja nasional. "Kami tak ambil bagian dari mogok nasional buruh," kata Presiden KPSI, Andi Gani Nena Wea.
Menurut dia, mogok nasional yang akan dilakukan Senin, menyimpang. Sebab, kata dia, pembahasan upah layak masih dalam tahab pembahasan. Berbeda dengan tahun lalu, mogok nasional dikarenakan pembahasan mengalami jalan buntu.
Akan tetapi, pihaknya bersama KSBSI tetap menghormati hak teman-teman yang melakukan mogok Nasional. " KSPSI dan KSBSI memutuskan tidak ambil bagian dalam mogok nasional," katanya.
Jika nanti aksi Mogok Nasional berjalan diharapkan dirinya, tidak ada anarkis. "Tidak perlu lakukan aksi <>sweping, tidak mengajak dan memerintahkan buruh SPSI untuk Mogok Nasional besok,"jelasnya.
Dibekasi sendiri, selain SPSI ada juga pihak dari pengelola seluruh Kawasan Industri di Kabupaten Bekasi, warga Kabupaten Bekasi dan pihak Kepolisian.
Baca juga berita: KSPSI nilai mogok buruh menyimpang
(lal)