Diultimatum buruh, istana ditenggat 30 hari
A
A
A
Sindonews.com - Setelah menyampaikan aspirasinya ke Istana Negara, ribuan buruh keluar dan melanjutkan aksinya ke Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Buruh mengultimatum presiden untuk memberikan upah layak bagi mereka. Dalam pertemuan tersebut, buruh memberi tenggat agar pemerintah meningkatkan kesejahteraan buruh.
Jika dalam tempo 30 hari tidak ada perbaikan nasib, buruh akan kembali ke istana dengan jumlah massa yang lebih besar.
Menurut Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Andi Gani Nena Wea, aksi mereka merupakan bagian dari perjuangan buruh diseluruh Indonesia agar mendapat upah yang layak.
"Kita tidak akan berhenti sampai disini, kita akan kembali jika permintaan kita belum dikabulkan dalam 30 hari ini," kata Andy Gani Nena Wea, di depan Istana Presiden, Kamis (17/10/2013).
Menurut Andi, perwakilan buruh diterima dengan baik di istana. Mengenai aspirasi yang disampaikan juga mendapat respon positif.
"Perwakilan kita sudah diterima oleh staf SBY, Daniel Sparingga dan mereka akan menindaklanjuti permintaan buruh," tuturnya.
Buruh mengultimatum presiden untuk memberikan upah layak bagi mereka. Dalam pertemuan tersebut, buruh memberi tenggat agar pemerintah meningkatkan kesejahteraan buruh.
Jika dalam tempo 30 hari tidak ada perbaikan nasib, buruh akan kembali ke istana dengan jumlah massa yang lebih besar.
Menurut Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Andi Gani Nena Wea, aksi mereka merupakan bagian dari perjuangan buruh diseluruh Indonesia agar mendapat upah yang layak.
"Kita tidak akan berhenti sampai disini, kita akan kembali jika permintaan kita belum dikabulkan dalam 30 hari ini," kata Andy Gani Nena Wea, di depan Istana Presiden, Kamis (17/10/2013).
Menurut Andi, perwakilan buruh diterima dengan baik di istana. Mengenai aspirasi yang disampaikan juga mendapat respon positif.
"Perwakilan kita sudah diterima oleh staf SBY, Daniel Sparingga dan mereka akan menindaklanjuti permintaan buruh," tuturnya.
(ysw)