KSPI nilai ada upaya rekayasa penetapan UMP
A
A
A
Sindonews.com - Elemen buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) yang berjumlah sekitar 50 ribu orang membanjiri kawasan Bundaran Hotel Indonesia.
Seperti tuntutan sebelumnya, massa buruh ini meminta Pemerintah DKI menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp3,7 juta pada 2014.
"Aksi buruh hari ini merupakan jawaban dari penolakan kembali rezim upah murah melalui rekayasa survei KHL dan rekayasa mekanisme penetapan UMP yang dilakukan anggota dewan pengupahan," kata Presiden KSPI, Said Iqbal saat ditemui di lokasi, Kamis (5/9/2013).
Atas dasar itu, Said mengimbau kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar tidak terjebak dalam mengeluarkan kebijakan Inpres yang dimanfaatkan oknum pemerintah dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
"SBY kami minta jangan sampai dibodohi para menteri, Apindo, dan pengusaha hitam dalam menetapkan upah murah," tegasnya.
Pantauan Sindonews di lapangan, ribuan buruh berbaris rapi di depan Hotel Indonesia menyuarakan tuntutannya dengan mengenakan atribut masing-masing serikat. Gelombang massa buruh ini membuat lalu lintas di seputaran Bundaran HI, Jalan Sudirman hingga Senayan macet total.
Seperti tuntutan sebelumnya, massa buruh ini meminta Pemerintah DKI menaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp3,7 juta pada 2014.
"Aksi buruh hari ini merupakan jawaban dari penolakan kembali rezim upah murah melalui rekayasa survei KHL dan rekayasa mekanisme penetapan UMP yang dilakukan anggota dewan pengupahan," kata Presiden KSPI, Said Iqbal saat ditemui di lokasi, Kamis (5/9/2013).
Atas dasar itu, Said mengimbau kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar tidak terjebak dalam mengeluarkan kebijakan Inpres yang dimanfaatkan oknum pemerintah dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
"SBY kami minta jangan sampai dibodohi para menteri, Apindo, dan pengusaha hitam dalam menetapkan upah murah," tegasnya.
Pantauan Sindonews di lapangan, ribuan buruh berbaris rapi di depan Hotel Indonesia menyuarakan tuntutannya dengan mengenakan atribut masing-masing serikat. Gelombang massa buruh ini membuat lalu lintas di seputaran Bundaran HI, Jalan Sudirman hingga Senayan macet total.
(ysw)