Perbaiki rolling door, pedagang dipungli Rp500 ribu
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah pedagang yang mendapat kios rusak di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat tampaknya harus bersabar untuk kembali berjualan. Perbaikan yang dijanjikan oleh Gubernur DKI Jakarta joko Widodo tampaknya tak seluruhnya dikerjakan.
Sejumlah kios di Blok G Tanah Abang terlihat belum terisi pedagang karena adanya kerusakan pada sistem rolling door kios. Pedagang khawatir, jika mereka mulai beraktivitas dagangannya bisa hilang karena rolling door tidak bisa dikunci.
Ironisnya, pedagang yang ingin rolling door kiosnya diperbaiki harus menyetorkan sejumlah uang kepada oknum pekerja yang nominalnya mencapai Rp500 ribu.
Ruswin (37) penjual tas di Blook G termasuk beruntung karena kiosnya tidak rusak, namun banyak teman satu profesi yang tidak seberuntung dirinya.
"Teman saya banyak yang masih belum berdagang karena rolling door-nya rusak dan enggak bisa ditutup dan dikunci," katanya kepada Sindonews, Rabu 4 September 2013.
Pedagang yang kiosnya rusak tak segera melakukan perbaikan karena harus membayar sejumlah uang kepada tukang perbaikan rolling door.
"Sebagian pedagang harus bayar Rp100 ribu hingga Rp500 ribu dulu baru rolling door-nya diperbaiki," ungkapnya.
Menemukan pungli tersebut, Ruswin berinisiatif mencatat pedagang yang dimintai uang oleh oknum pekerja perbaikan Blok G. "Nantinya data ini akan dijadikan bukti dan kami laporkan ke pihak pasar," terangnya.
Mengetahui adanya pungli tersebut, Kepala Pasar Blok G Tanah Abang, Warimin langsung meradang. Karena perbaikan seluruh kios di Blok G, termasuk rolling door menjadi tanggung jawab pihak pasar.
"Gratis, semua gratis. Kami sangat tidak menganjurkan kepada para pedagang untuk membayar. Karena itu semua sudah tanggung jawab kami," terangnya, Rabu 4 September 2013.
Warimin berjanji akan menelusuri kasus ini dan mencari siapa oknum yang berani melakukan pungli. "Kami cari dulu siapa pelakunya. Kalau pelakunya dari PD Pasar Jaya langsung ditindak dan diberhentikan," janjinya.
Sejumlah kios di Blok G Tanah Abang terlihat belum terisi pedagang karena adanya kerusakan pada sistem rolling door kios. Pedagang khawatir, jika mereka mulai beraktivitas dagangannya bisa hilang karena rolling door tidak bisa dikunci.
Ironisnya, pedagang yang ingin rolling door kiosnya diperbaiki harus menyetorkan sejumlah uang kepada oknum pekerja yang nominalnya mencapai Rp500 ribu.
Ruswin (37) penjual tas di Blook G termasuk beruntung karena kiosnya tidak rusak, namun banyak teman satu profesi yang tidak seberuntung dirinya.
"Teman saya banyak yang masih belum berdagang karena rolling door-nya rusak dan enggak bisa ditutup dan dikunci," katanya kepada Sindonews, Rabu 4 September 2013.
Pedagang yang kiosnya rusak tak segera melakukan perbaikan karena harus membayar sejumlah uang kepada tukang perbaikan rolling door.
"Sebagian pedagang harus bayar Rp100 ribu hingga Rp500 ribu dulu baru rolling door-nya diperbaiki," ungkapnya.
Menemukan pungli tersebut, Ruswin berinisiatif mencatat pedagang yang dimintai uang oleh oknum pekerja perbaikan Blok G. "Nantinya data ini akan dijadikan bukti dan kami laporkan ke pihak pasar," terangnya.
Mengetahui adanya pungli tersebut, Kepala Pasar Blok G Tanah Abang, Warimin langsung meradang. Karena perbaikan seluruh kios di Blok G, termasuk rolling door menjadi tanggung jawab pihak pasar.
"Gratis, semua gratis. Kami sangat tidak menganjurkan kepada para pedagang untuk membayar. Karena itu semua sudah tanggung jawab kami," terangnya, Rabu 4 September 2013.
Warimin berjanji akan menelusuri kasus ini dan mencari siapa oknum yang berani melakukan pungli. "Kami cari dulu siapa pelakunya. Kalau pelakunya dari PD Pasar Jaya langsung ditindak dan diberhentikan," janjinya.
(ysw)