Ormas di Jakarta minta THR ke perusahaan
A
A
A
Sindonews.com - Salah satu ormas bernama Front Betawi Rempug (FBR) di daerah Cengkareng Barat, Jakarta Barat diketahui telah mengajukan sebuah proposal ke perusahaan perusahaan yang ada di wilayah mereka. Modusnya, mereka pun meminta dana Tunjangan Hari Raya (THR) untuk organisasi mereka.
Saat dikonfirmasi, Ketua FBR Belut Putih Cengkareng Barat, Sutarman membenarkan bahwa pihaknyalah yang mengajukan proposal permintaan THR tersebut kepada perusahaan.
"Iya, memang kita ajukan proposal proposal ke perusahaan. Kita minta ke perusahaan yang ada dalam wilayah dengan batasan kelurahan," kata Sutarman saat dihubungi Sindonews, Kamis (1/8/2013).
Sutarman pun beralasan, uang yang diberikan tersebut nantinya akan dibagikan kepada anggota-anggota mereka. Uang itu dimaksudkan sebagai dana THR yang sudah mereka lakukan setiap tahunnya.
"Ini kan juga sebagai dana pengamanan juga. Jadi, kalau ada apa-apa kami kan ikut memantau keamanan di daerah sini dengan berkoordinasi ke pihak kepolisian," klaimnya.
Dengan pengajuan proposal ini, Sutarman pun mengklaim bahwa pihaknya tidak melakukan pemaksaan ataupun tekanan kepada perusahaan. Namun, menurutnya selama ini semua perusahaan yang mereka berikan proposal tersebut menyanggupi untuk memberikan.
"Untuk besar kecil kan itu tergantung kebijakan perusahaan mereka. Tapi yang pasti semua perusahaan kami berikan proposal dan tidak kami paksakan," tukasnya.
Saat dikonfirmasi, Ketua FBR Belut Putih Cengkareng Barat, Sutarman membenarkan bahwa pihaknyalah yang mengajukan proposal permintaan THR tersebut kepada perusahaan.
"Iya, memang kita ajukan proposal proposal ke perusahaan. Kita minta ke perusahaan yang ada dalam wilayah dengan batasan kelurahan," kata Sutarman saat dihubungi Sindonews, Kamis (1/8/2013).
Sutarman pun beralasan, uang yang diberikan tersebut nantinya akan dibagikan kepada anggota-anggota mereka. Uang itu dimaksudkan sebagai dana THR yang sudah mereka lakukan setiap tahunnya.
"Ini kan juga sebagai dana pengamanan juga. Jadi, kalau ada apa-apa kami kan ikut memantau keamanan di daerah sini dengan berkoordinasi ke pihak kepolisian," klaimnya.
Dengan pengajuan proposal ini, Sutarman pun mengklaim bahwa pihaknya tidak melakukan pemaksaan ataupun tekanan kepada perusahaan. Namun, menurutnya selama ini semua perusahaan yang mereka berikan proposal tersebut menyanggupi untuk memberikan.
"Untuk besar kecil kan itu tergantung kebijakan perusahaan mereka. Tapi yang pasti semua perusahaan kami berikan proposal dan tidak kami paksakan," tukasnya.
(ysw)