Bahas BOP, Ahok panggil komite peduli pendidikan DKI
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mensukses pelayanan pendidikan di Jakarta dengan rencana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengundang Komite Peduli Pendidikan DKI, untuk membahas dan memetakan persoalan BOP untuk sekolah di Jakarta.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan, ternyata kondisi sekolah negeri di Jakarta memiliki aturan yang berbeda-beda. Dari itu, banyak sekolah yang notabene terdapat orang-orang kaya sekelas anak menteri, dan artis bersikap sesukanya membuat aturan masing-masing.
"Ternyata sekolah-sekolah negeri kita beda-beda kan. Ada sekolah misalnya SMA 8 itu isinya anak menteri, SMA 70 yang banyak artis, banyak orang kaya naik alphard. Komite bilang, 'pak lebih baik kami menolak BOP, asal kami bisa melakukan yang kami mau, makanya saya suruh petakan dulu," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (5/4/2013).
Namun demikian, Ahok mengaku setuju jika ada sekolah yang menolak BOP, dengan syarat sekolah tersebut berani menanggung biaya sekolah siswa yang miskin, berani menanggung subsidi orang yang kurang mampu.
"Nah, saya juga setuju kalau memang ada sekolah yang menolak BOP, mau pungut uang komite boleh saja. Tapi orang miskinnya tidak bayar. Kamu sanggup gak nanggung subsidi untuk orang kurang mampu," paparnya.
Seperti diberitakan, Pemprov DKI sedang berencana untuk mecabut BOP bagi sekolah, dan akan dialihkan untuk siswa sekolah yang dianggap kurang mampu, termasuk dialihkan kepada peserta KJS yang tergolong siswanya kurang mampu.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan, ternyata kondisi sekolah negeri di Jakarta memiliki aturan yang berbeda-beda. Dari itu, banyak sekolah yang notabene terdapat orang-orang kaya sekelas anak menteri, dan artis bersikap sesukanya membuat aturan masing-masing.
"Ternyata sekolah-sekolah negeri kita beda-beda kan. Ada sekolah misalnya SMA 8 itu isinya anak menteri, SMA 70 yang banyak artis, banyak orang kaya naik alphard. Komite bilang, 'pak lebih baik kami menolak BOP, asal kami bisa melakukan yang kami mau, makanya saya suruh petakan dulu," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (5/4/2013).
Namun demikian, Ahok mengaku setuju jika ada sekolah yang menolak BOP, dengan syarat sekolah tersebut berani menanggung biaya sekolah siswa yang miskin, berani menanggung subsidi orang yang kurang mampu.
"Nah, saya juga setuju kalau memang ada sekolah yang menolak BOP, mau pungut uang komite boleh saja. Tapi orang miskinnya tidak bayar. Kamu sanggup gak nanggung subsidi untuk orang kurang mampu," paparnya.
Seperti diberitakan, Pemprov DKI sedang berencana untuk mecabut BOP bagi sekolah, dan akan dialihkan untuk siswa sekolah yang dianggap kurang mampu, termasuk dialihkan kepada peserta KJS yang tergolong siswanya kurang mampu.
(stb)