Kerugian korban banjir Depok ditaksir miliaran

Jum'at, 15 Februari 2013 - 10:13 WIB
Kerugian korban banjir Depok ditaksir miliaran
Kerugian korban banjir Depok ditaksir miliaran
A A A
Sindonews.com - Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengaku akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan guna memperbaiki tanggul Kali Angke yang jebol akibat hujan deras. Jebolnya tanggul tersebut mengakibatnya banjir di Villa Pamulang yang berbatasan antara Depok dan Tangerang Selatan.

"Tanggul yang jebol itu berbatasan langsung dengan Tangerang Selatan. Saya sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Tangsel, Airin untuk memperbaiki tanggul itu," kata Nur Mahmudi, Jumat (15/2/2013).

Mengenai teknisnya, akan dilakukan pembahasan lebih lanjut pekan depan dengan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Kemarin, Pemkot Depok telah memberikan bantuan untuk korban banjir. Ketinggian air mulai surut. Hanya sebatas mata kaki saja. Kendati demikian, warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing.

"Kita belum menerima laporan mengenai keluhan penyakit. Yang jelas bantuan sudah kami berikan. Mengenai perbaikan tanggul akan dibicarakan nanti," tukas Nur.

Sementara itu, kondisi di Perumahan Bumi Sawangan Indah, Duren Mekar, Bojongsari, sudah berangsur surut. Air perlahan surut sejak Rabu 13 Februari 2013 malam dan kering Kamis 14 Februari 2013 pagi.

Warga pun membersihkan rumah dari sisa lumpur dan kotoran akibat meluapnya air Kali Angke. Luapan air disebabkan tingginya curah hujan. Selain itu, belum adanya turap di sekitar perumahan membuat air membludak.

"Warga sudah bersih-bersih. Ada pengobatan gratis juga untuk warga," kata Ketua RW 005, Duren Mekar, Bojongsari, Untung Setiaji.

Kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Selain barang elektronik milik warga, banyak pula kendaraan roda dua dan empat yang terendam. Ketinggian air saat meluapnya air Kali Angke kemarin mencapai tinggi dada orang dewasa.

Sedangkan di Perumahan Graha Studio Alam, Cilodong, Depok, warna perumahan terpaksa membongkar jalan aspal dan taman pembatas saluran irigasi. Mereka berniat untuk membuat sendiri saluran air sehingga perumahannya tidak terendam banjir.

Hal itu dilakukan lantaran warga kesal dengan pengembang yang tidak juga merespon keluhan warga. Selama tahun 2013 perumahan itu sudah tiga kali terkena bajir akibat meluapnya air situ.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5955 seconds (0.1#10.140)