5.000 buruh Tangerang geruduk Istana
A
A
A
Sindonews.com - Lima ribu buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Tangerang, hari ini bergerak menuju menuju Istana Negara. Mereka meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghentikan penangguhan UMK 2013.
"Total dari 20.000 buruh FSPMI, kami berangkatkan 5.000 orang hari ini," kata Riden Hattam Azis, Ketua KC FSMPI Kota Tangerang, Rabu (6/2/2013).
Ditambahkan dia, aksi hari ini digelar dalam rangka memperingati Hut FSMPI ke-14. Riden menjelaskan, bahwa di istana nantinya buruh akan menyuarakan beberapa hal diantaranya menuntut hak buruh yang terbengkalai. Seperti penolakan atas langkah Apindo yang menginstruksikan penangguhan UMK 2013.
"Kami minta Presiden turun tangan agar tak ada perusahaan yang melakukan penangguhan pembayaran UMK dan UMSK 2013. Kami juga menentang keras adanya kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Karena pengusaha malah memfokuskan uangnya untuk bayar listrik, bukan untuk menaikan upah kami," ujar Riden.
Tuntutan buruh hari ini juga untuk mengubah ketetapan Kemenakertrans No17 tahun 2012 yang semula 60 poin, menjadi 80 poin.
Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, para buruh berkumpul di Plaza Shasa, Jatiuwung, Kota Tangerang, sejak pukul 08.00 WIB. Mereka akan bergerak dengan menggunakan 30 bus dan bergabung dengan buruh lainnya dari penjuru Jabodetabek dan menggelar aksi di Istana Negara dan Gedung DPR RI.
"Total dari 20.000 buruh FSPMI, kami berangkatkan 5.000 orang hari ini," kata Riden Hattam Azis, Ketua KC FSMPI Kota Tangerang, Rabu (6/2/2013).
Ditambahkan dia, aksi hari ini digelar dalam rangka memperingati Hut FSMPI ke-14. Riden menjelaskan, bahwa di istana nantinya buruh akan menyuarakan beberapa hal diantaranya menuntut hak buruh yang terbengkalai. Seperti penolakan atas langkah Apindo yang menginstruksikan penangguhan UMK 2013.
"Kami minta Presiden turun tangan agar tak ada perusahaan yang melakukan penangguhan pembayaran UMK dan UMSK 2013. Kami juga menentang keras adanya kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Karena pengusaha malah memfokuskan uangnya untuk bayar listrik, bukan untuk menaikan upah kami," ujar Riden.
Tuntutan buruh hari ini juga untuk mengubah ketetapan Kemenakertrans No17 tahun 2012 yang semula 60 poin, menjadi 80 poin.
Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, para buruh berkumpul di Plaza Shasa, Jatiuwung, Kota Tangerang, sejak pukul 08.00 WIB. Mereka akan bergerak dengan menggunakan 30 bus dan bergabung dengan buruh lainnya dari penjuru Jabodetabek dan menggelar aksi di Istana Negara dan Gedung DPR RI.
(san)