Kurang perhatian, warga KBU geruduk kantor kelurahan
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan warga Kelurahan Kota Bambu Utara (KBU), geruduk kantor kelurahan. Aksi ini menyusul, ketidak pedulian pak lurah Kamso terhadap warganya yang menjadi korban banjir.
Aksi warga yang spontan ini, langsung mendatangi kantor kelurahan. Warga yang sudah geram, gagal menemui lurah lantaran dihalang-halangi oleh bawahannya.
Merasa di halang-halangi, warga yang sudah kesal nyaris adu jotos dengan petugas satpol pp. Beruntung, aksi itu tidak berlangsung lama, karena sejumlah warga berusaha untuk melerai peristiwa tersebut.
Menurut sekretaris Lurah Kota Bambu Utara Sukono, warga diminta sabar, karena kelurahan mengambil kebijakan akan melakukan kerja bakti yang akan dilakukan esok hari.
"Besok kita akan kerja bakti bersama warga," kata Sukono, Rabu (23/1/2013).
Ia mengaku, sampah di Kota Bambu Utara akan diangkut ke Jatipulo, yang lokasinya tidak jauh di lokasi penimbunan sampah. Hal itu bertujuan agar yang berada di lingkungan warga, segera terangkat bersih.
"Jika langsung dibawa ke Bantar Gebang, maka akan membutuhkan waktu lebih lama. Saya minta warga bersabar," ungkapnya.
Menanggapi belum ada laporan ke pihak Dinas dan Sudin Kebersihan, terkait banyaknya sampah pasca banjir. Sukono mengaku sudah melaporkan tumpukan sampah di Kelurahan Kota Bambu.
"Saya sudah lapor ke Sudin dan Dinas Kebersihan DKI Jakarta," ungkapnya.
Sementara itu, warga yang gagal berjumpa dengan pimpinannya (lurah), akhirnya memilih balik kanan dan menunggu aksi berikutnya.
Ketua RT08/03, Kelurahan Kota Bambu Rizal mengatakan, aksi warga ini merupakan klimak dari sikap lurah yang terkesan acuh terhadap bencana banjir yang menimpa warganya.
"Bayangkan saja mas, waktu di pengungsian warga saya kelaparan, tanggul jebol dibiarkan ditambah lagi ada balita yang terserang penyakit lantaran sampah yang mulai menimbulkan bau busuk dan mengandung penyakit," ungkapnya.
Bagaimana balita tidak terserang penyakit, lanjutnya, jika tidak ada peran dan aktif dari kelurahan untuk segera menangani permasalahan sampah pasca banjir ini.
“Saya mendesak Pak Lurah harus temui warga, dan menangani sampah ini secepatnya,” tegasnya.
Aksi warga yang spontan ini, langsung mendatangi kantor kelurahan. Warga yang sudah geram, gagal menemui lurah lantaran dihalang-halangi oleh bawahannya.
Merasa di halang-halangi, warga yang sudah kesal nyaris adu jotos dengan petugas satpol pp. Beruntung, aksi itu tidak berlangsung lama, karena sejumlah warga berusaha untuk melerai peristiwa tersebut.
Menurut sekretaris Lurah Kota Bambu Utara Sukono, warga diminta sabar, karena kelurahan mengambil kebijakan akan melakukan kerja bakti yang akan dilakukan esok hari.
"Besok kita akan kerja bakti bersama warga," kata Sukono, Rabu (23/1/2013).
Ia mengaku, sampah di Kota Bambu Utara akan diangkut ke Jatipulo, yang lokasinya tidak jauh di lokasi penimbunan sampah. Hal itu bertujuan agar yang berada di lingkungan warga, segera terangkat bersih.
"Jika langsung dibawa ke Bantar Gebang, maka akan membutuhkan waktu lebih lama. Saya minta warga bersabar," ungkapnya.
Menanggapi belum ada laporan ke pihak Dinas dan Sudin Kebersihan, terkait banyaknya sampah pasca banjir. Sukono mengaku sudah melaporkan tumpukan sampah di Kelurahan Kota Bambu.
"Saya sudah lapor ke Sudin dan Dinas Kebersihan DKI Jakarta," ungkapnya.
Sementara itu, warga yang gagal berjumpa dengan pimpinannya (lurah), akhirnya memilih balik kanan dan menunggu aksi berikutnya.
Ketua RT08/03, Kelurahan Kota Bambu Rizal mengatakan, aksi warga ini merupakan klimak dari sikap lurah yang terkesan acuh terhadap bencana banjir yang menimpa warganya.
"Bayangkan saja mas, waktu di pengungsian warga saya kelaparan, tanggul jebol dibiarkan ditambah lagi ada balita yang terserang penyakit lantaran sampah yang mulai menimbulkan bau busuk dan mengandung penyakit," ungkapnya.
Bagaimana balita tidak terserang penyakit, lanjutnya, jika tidak ada peran dan aktif dari kelurahan untuk segera menangani permasalahan sampah pasca banjir ini.
“Saya mendesak Pak Lurah harus temui warga, dan menangani sampah ini secepatnya,” tegasnya.
(stb)