Korban banjir Ciujung turun ke jalan minta sumbangan
A
A
A
Sindonews.com - Korban banjir akibat meluapnya sungai Ciujung, yang saat ini mengungsi di sisi jalan tol KM 57 mulai turun kejalan. Tua-muda dan anak-anak mulai meminta sumbangan kepada pengguna jalan tol.
"Saya ngungsi di sisi jalan tol sudah 3 hari sama sekarang. Mau gimana lagi kalau tidak minta-minta kayak begini, tidak bisa makan," kata Amimah, warga Kampung Undar Andir Mean, Kecamatan Kragilan, Serang, Banten di KM 57, Jumat (11/1/2013).
Amimah menuturkan, sejak dari pukul 10.00 WIB, dirinya baru mendapat uang Rp1500 dari hasil meminta kepada para sopir pengguna jalan tol.
“Saya baru mendapatkan uang Rp1500 rupiah,” katanya.
Hal senada dikatakan Yana, remaja yang juga ikut menjadi korban kebanjiran, ia baru mendapat uang Rp9 ribu dari hasil meminta dengan kardus aqua miliknya.
"Enggak sekolah, soalnya kebanjiran makanya saya bantu ibu nyari uang untuk makan, yang minta banyak, jadi dapatnya juga sedikit," tuturnya.
Selain meminta uang kepengguna jalan tol, warga pengungsi juga mengeluhkan minimnya air minum bagi para pengungsi.
"Dari pagi air minum susah, minta ke posko tidak ada. Makanya kami juga minta ke mobil yang lewat," ucap Sobari.
Pantauan langsung di lokasi, sisi jalan tol dipenuhi oleh tenda pengungsi. Petugas tol dan polisi sibuk mengatur arus lalu lintas di sepanjang jalan tol.
"Saya ngungsi di sisi jalan tol sudah 3 hari sama sekarang. Mau gimana lagi kalau tidak minta-minta kayak begini, tidak bisa makan," kata Amimah, warga Kampung Undar Andir Mean, Kecamatan Kragilan, Serang, Banten di KM 57, Jumat (11/1/2013).
Amimah menuturkan, sejak dari pukul 10.00 WIB, dirinya baru mendapat uang Rp1500 dari hasil meminta kepada para sopir pengguna jalan tol.
“Saya baru mendapatkan uang Rp1500 rupiah,” katanya.
Hal senada dikatakan Yana, remaja yang juga ikut menjadi korban kebanjiran, ia baru mendapat uang Rp9 ribu dari hasil meminta dengan kardus aqua miliknya.
"Enggak sekolah, soalnya kebanjiran makanya saya bantu ibu nyari uang untuk makan, yang minta banyak, jadi dapatnya juga sedikit," tuturnya.
Selain meminta uang kepengguna jalan tol, warga pengungsi juga mengeluhkan minimnya air minum bagi para pengungsi.
"Dari pagi air minum susah, minta ke posko tidak ada. Makanya kami juga minta ke mobil yang lewat," ucap Sobari.
Pantauan langsung di lokasi, sisi jalan tol dipenuhi oleh tenda pengungsi. Petugas tol dan polisi sibuk mengatur arus lalu lintas di sepanjang jalan tol.
(stb)