Antisipasi Banjir, Bupati Bogor dan WNA Jepang Perangi Wabah Corona

Selasa, 17 Maret 2020 - 23:08 WIB
Antisipasi Banjir, Bupati...
Antisipasi Banjir, Bupati Bogor dan WNA Jepang Perangi Wabah Corona
A A A
BOGOR - Di tengah wabah virus Corona, Bupati Bogor Ade Yasin bersama sejumlah investor Warga Negara Asing (WNA) asal Jepang tetap mengingatkan tentang pentingnya menjaga lingkungan yang akibatnya bisa menimbulkan bencana banjir dan longsor.

"Tak lupa tadi saya sampaikan juga, penanaman pohon jenis Tabebuya yang digagas PT AEON Mall Indonesia di Sentul, Bogor, ini patut diapresiasi, selain secara estetika kalau sudah berbunga cukup indah, juga dapat mengendalikan bahaya bencana banjir dan longsor," katanya di Sentul City, Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/3/2020).

Bahkan di hadapan para investor pengembang pusat perbelanjaan asal Jepang AEON Co. Ltd dan PT Sentul City, Tbk juga, ia menyinggung tentang persoalan banjir di Jakarta yang selalu dikaitkan dengan Bogor.

"Semoga dengan kegiatan Plant Trees, Plant Goodness ini, bisa mengatasi dan mengantisipasi permasalahan lingkungan. Sebab, sudah banyak persoalan yang dihadapi kita, apalagi persoalan-persoalan di Jakarta berpindah ke sini (Kabupaten Bogor), di antaranya banjir," katanya.

Terkait dengan itu, ia menjabarkan ada tiga persoalan banjir yang dihadapi Kabupaten Bogor berhubungan erat dengan DKI Jakarta. Pertama adalah banjir penduduk, terkait dengan penggusuran banyak warga Jakarta yang berpindah ke Bogor.

"Kemudian yang kedua banjir sampah, dengan meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Bogor (5,9 juta jiwa) maka persoalan banjir sampah juga terjadi. Dan yang ketiga adalah banjir air, bahkan Kabupaten Bogor selalu disalahkan (DKI Jakarta), padahal tak selalu salah, karena memang keberuntungan itu lebih tinggi di hulu ketimbang di Jakarta musim hujan," ujarnya.

Terlebih, persoalan di hilir menyangkut tata kota dan pemeliharan drainase maupun resapan airnya justru lebih besar kontribusinya ketika banjir terjadi. "Maka dari itu, saya suka komplain juga kalau banjir di Jakarta itu, Bogor selalu disalahkan," katanya.

Dia mengingatkan kepada para investor, khususnya di sektor properti seperti mal, perumahan, hotel maupun apartemen untuk berkomitmen peduli lingkungan dalam menyediakan dan membangun ruang terbuka hijau (RTH).

"Karena memang sudah menjadi kewajiban menyediakan lahan untuk penghijauan sebagai syarat membangun bisnis properti di Bogor ini," katanya.

Selain penting menjaga lingkungan dalam mengantisipasi bencana alam banjir dan longsor, pihaknya juga mengajak masyarakat dan para investor untuk memerangi wabah Corona Virus Desease (Covid-19) ini, di antaranya dengan menjalankan protokol kesehatan, seperti bersalaman tak sampai bersentuhan dan menjaga kontak.

"Soal Corona ini kita perangi ya, kita jangan ngumpet-ngumpet lagi, tapi kita perangi corona apalagi siang-siang begini kan berjemur lebih bagus, jadi saya lebih kepada menenangkan masyarakat saja dan kegiatan yang memang sekiranya tidak terlalu besar, seperti sekarang ini kita jalanin terus," ungkapnya.

Dia menambahkan, dalam setiap kesempatan selalu menyampaikan untuk memerangi virus Corona yang memang dampaknya terhadap ekonomi cukup luar biasa.

"Jadi sekarang ini kita lebih banyak memerangi, dengan menggalakan pola hidup bersih sehat, bahkan dalam setiap event juga diharuskan mengikuti standar protokol kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian wabah penyakit corona ini," ungkapnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama General Manager AEON Mall Sentul City, Bogor, Bayu Tunggul Aji menyatakan kegiatan tree planting ini sudah menjadi tradisi setiap jaringan bisnis dari pengembang AEON Co. Ltd sebelum beroperasi.

"Secara tradisi tree planting ini memang dilakukan sebelum project dan operasional kita dimulai. Jadi ini sebenarnya semacam program bakti bumi, kita sudah mengambil lahan maka kita kembalikan ke bumi dengan melakukan penanaman pohon di lahan yang kita gunakan dengan kembali menanam kebaikan," ujarnya.

Dia juga menjelaskan alasan memilih jenis pohon tabebuya, dikarenakan sudah menjadi bentuk program kerjasama antara Indonesia dengan Jepang. "Sebab di Indonesia itu, memang paling menyerupai dengan pohon sakura yang menjadi identitas bangsa Jepang. Itu alasan kita menanama pohon tabebuya di area lahan parkir seluas 1000 meter persegi dengan kapasitas 2.500 kendaraan," jelasnya.

Sebelumnya dalam sambutan, President Director PT AEON Mall Indonesia Daisuke Isobe mengungkapkan, sebagai penyedia kebutuhan gaya hidup, AEON Mall Sentul City Bogor ini berkomitmen menjadi pusat perbelanjaan yang ramah lingkungan.

"Aksi penanaman pohon ini adalah kegiatan pertama dari rangkaian kampanye peduli lingkungan lainnya yang secara konsisten akan kami jalankan kedepannya," ungkapnya.

Pihaknya berharap keberadaan mall yang diawali dengan penanaman pohon ini dapat semakin meningkatkan kesadaran ekologis masyarakat sehingga akan berdampak positif bagi masa depan.

"Sebab kesadaran ekologis adalah kesadaran masyarakat untuk membangun relasi yang harmonis dengan lingkungan melalui pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan yang bertanggung jawab. Lewat inisiatif ini juga diharapkan dapat secara swadaya menggiatkan penanaman pohon di hunian dan lingkungan sekitar masing-masing, hingga dapat menjadi gaya hidup berkelanjutan," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1301 seconds (0.1#10.140)