Kepala BNPB: Jangan Ada Lagi Penumpukan Penumpang Transportasi Umum di DKI

Senin, 16 Maret 2020 - 19:45 WIB
Kepala BNPB: Jangan Ada Lagi Penumpukan Penumpang Transportasi Umum di DKI
Kepala BNPB: Jangan Ada Lagi Penumpukan Penumpang Transportasi Umum di DKI
A A A
JAKARTA - Kepala BNPB sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus (COVID19), Doni Monardo meminta Gubernur DKI Jakarta , Anies Baswedan untuk memastikan tidak terjadi lagi penumpukan penumpang transportasi umum di Jakarta.

Sebelumnya, Anies telah menginstrukasikan pembatasan perjalanan dan jadwal transportasi publik di Jakarta, mulai dari MRT, LRT, dan Transjakarta yang bertujuan untuk mengurangi interaksi warga dengan banyak orang. Namun, justru terjadi penumpukan penumpang di halte dan stasiun. Pasalnya, kondisi ini rentan terhadap penyebaran virus ini.

Doni mengatakan, telah melakukan komunikasi dengan Anies untuk mengatasi hal ini. "Tadi sekitar pukul 15.45 WIB, Bapak Gubernur DKI telah berkomunikasi dengan Kepala Gugus Tugas dan saya menganjurkan agar di semua tempat, halte, stasiun, baik itu kereta api, bus dan sebagainya ditempatkan petugas yang dapat memberikan informasi," kata Doni di Ruang Serbaguna Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB Jakarta (16/3/2020).

Doni menuturkan, meminta petugas yang ada di setiap tempat transportasi publik harus memberikan informasi dan peringatan kepada warga agar tidak berkerumun. "Dengan begitu, bila sudah terjadi tanda-tanda adanya penumpukan, petugas langsung mengingatkan warga," tuturnya. (Baca: Perubahan Jam Operasional Transjakarta Picu Keributan Antarpenumpang)

"Petugas di lokasi juga langsung berkomunikasi dengan operator masing-masing transportasi publik untuk segera mendorong pergerakan moda transportasi bila sudah mulai terjadi adanya penumpukan. Apabila terjadi penumpukan harus segera bus segera bergerak sehingga enggak boleh terjadi penumpukan. Karena penumpukan akan membahayakan kesehatan siapa pun juga," tambah Doni. (Baca: Operasional Dibatasi, Antrean Penumpang Bus Transjakarta Mengular)

Setiap petugas, lanjut Doni, harus dibekali dengan pengeras suara. Karena, mereka nantinya akan mengingatkan warga agar tetap menjaga jarak. "Demikian juga upaya untuk menggunakan pengeras suara mengingatkan masyarakat di keramaian harus menjaga jarak lebih dari 1 meter. Mitigasi ini akan sangat membantu mencegah penyebaran virus Corona," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0414 seconds (0.1#10.140)