Ratusan Bus Dimutilasi di Bogor, Dirut Transjakarta: Itu Belum Diserahkan ke Kami

JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memastikan semua armada busnya tersimpan dengan semestinya. Keseluruhan armada busnya bermalam di depo milik Transjakarta, terkecuali bus-bus milik operator.

Direktur Utama PTTransjakartaSardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, semua armada milik Transjakarta masih terawat dengan baik, di mana semua bus mendapat pengecekan secara rutin, baik sebelum maupun sesudah beroperasi. (Baca: Berkat Transjakarta, Jakarta Raih Penghargaan Dunia di Bidang Transportasi)

Begitupun dengan armada yang dalam kondisi rusak, masih terus dilakukan pengecekan untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut yang tentunya sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Untuk itu, kata Sardjono, perseroan menegaskan terkait adanya sejumlah armada bus yang dilakukan penghancuran berupa pembelahan body bus di sebuah lahan kosong kawasan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tidak ada hubungannya dengan Transjakarta.

"Sampai hari ini secara resmi bus-bus tersebut tidak diserahkan ke kami untuk dikelola," kata Sardjono melalui keterangan tertulisnya, Rabu (4/11/2020). (Baca juga: Redesign Halte Transjakarta, Dibangun Dua Lantai Berkonsep Kekinian)

Transjakarta menekankan jika pengadaan bus-bus tersebut diketahui sudah dibatalkan sebelum sempat dikelola oleh PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Sehingga, baik proses pengadaan bus hingga kabar pembelahan body bus tidak ada hubungannya sama sekali dengan Transjakarta.



Di luar dari pada itu, kata dia, Transjakarta terus mengimbau kepada pelanggan untuk tetap di rumah saja apabila tidak ada hal mendesak. Apabila harus meninggalkan rumah karena terpaksa maka terapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan selalu jaga kesehatan.

Sebelumnya salah satu situs media online mengungkap adanya kegiatan pembelahan bus Transjakarta di sebuah lahan kosong di kawasan Dramaga, Kabupaten Bogor. Ada ratusan bus yang akan dibongkar. Bus Transjakarta itu disebutkan pengadaan tahun 2013. Setelah dibelah, rangkaian besi dan mesin dari bus itu akan dibawa ke Bekasi untuk dilebur.