Anies: Penundaan Formula E untuk Menyelamatkan Warga dari Virus Corona

Rabu, 11 Maret 2020 - 14:16 WIB
Anies: Penundaan Formula E untuk Menyelamatkan Warga dari Virus Corona
Anies: Penundaan Formula E untuk Menyelamatkan Warga dari Virus Corona
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beralasan keputusannya menunda balapan Formula E karena ingin menjaga keselamatan masyarakat. Penundaan Formula E tidak menghilangkan biaya komitmen fee yang sudah dibayarkan.

Anies mengatakan, Italia18 hari lalu sama dengan kondisi Jakarta saat ini. Namun, saat ini di Italia, kasusnya lebih dari 9.000 kasus. Anies tidak ingin Jakarta mengalami seperti itu. Untuk itu, pihaknya telah melakukan beberapa langkah pembatasan kegiatan warga. Salah satunya yaitu kegiatan Formula E yang rencananya digelar pada Juni 2020 mendatang.

"Kalau tidak dilakukan langkah-langkah pembatasan kegiatan warga, punya potensi (penularan, wabah). Punya potensi (epidemi). Tentu kita tidak berharap," kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Anies menjelaskan, penundaan Formula E sendiri tidak melanggar perjanjian atau menghanguskan biaya komitmen fee yang sudah dibayarkan ke Formula E Organisasi (FEO) sekitar 10 Juta Poundsterling. Sebab, penundaan ini merupakan force majeure. (Baca: Cegah Penyebaran Corona, Balapan Formula E di Jakarta Resmi Ditunda)

Mantan Menteri Pendidikan itu pun tidak mau lebih jauh membahas Formula E apakah tetap diadakan tahun ini atau tidak. Menurutnya, saat ini dia tidak fokus terhadap urusan formula E. Tetapi lebih fokus terhadap keselamatan warga Jakarta dari ancaman virus Corona.

"Jadi kalau ditanya apa prioritas saya? Satu, keselamatan. Dua, keselamatan. Tiga, keselamatan. Baru yang berikutnya. Begitu," tegasnya. (Baca: Pemegang Lisensi Formula E Menyetujui Event di Jakarta Ditunda)

Anies menyampaikan kepada masyarakat jangan panik dan jangan menyebarkan berita yang tidak terkonfirmasi. Namun jangan juga rules dan menganggap enteng. Sebab, kalau rileks dan anggap enteng, itu sudah ada beberapa negara yang menjadi contoh.

Bahkan ada Wakil Presiden di Iran terkena, Panglima Militer di Italia dan hari ini Menteri Kesehatan Inggris juga terkena."Jadi kita harus punya keseriusan, tapi jangan panik karena memang tidak ada yang perlu dipanikkan. Cukup kita lakukan langkah-langkah yang tertib, yang terukur, dan bertanggung jawab," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5914 seconds (0.1#10.140)