Didepak PKS, Idris Abdul Shomad Belum Tahu Maju melalui Partai Mana
A
A
A
DEPOK - Wali kota Depok Idris Abdul Shomad mengaku hingga kini belum punya "kendaraan" untuk maju pada Pilkada Depok 2020. Padahal, pelaksanaan pilkada tinggal beberapa bulan lagi.
“Tanyain aja partainya siapa yang mau deklarasi yang calonnya adalah Pak Idris,” ujar Idris kepada wartawan, Kamis 6 Fabruari 2020.
Idris menegaskan bahwa untuk maju dalam pilkada tidak bisa mendeklarasikan diri secara pribadi. Setiap calon perlu dukungan dari partai sebagai kendaraan politik.
“Calon wali kota kan pakai kendaraan, yang deklarasi bukan calonnya. Saya enggak akan deklarasi pribadi, kecuali lewat partai. Kalau partai tidak ada melamar, ya sudah, saya balik,” tukasnya.
Idris masih berharap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mengusung dirinya pada Pilkada 2020 ini, sebagaimana pada Pilkada 2016 lalu. “Iya diantaranya (masih menunggu PKS),” ucapnya.
Kendati demikian, Idris tidak berani ambil kesimpulan jika PKS pasti bakal mengusungnya kembali, “Saya tidak bisa memastikan, kan partai bukan punya saya, ada mekanismenya,” kata Idris.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok, Hafid Nasir, mengatakan, partainya telah mengantongi tiga nama dari kader internal yang bakal didaftarkan dalam pertarungan Pilkada Kota Depok 2020. Ketiga nama itu adalah Hafid Nasir, Imam Budi Hartono, dan T Farida Rachmayanti.
“Nama ini yang direkomendasikan DPW dan telah melalui mekanisme yang sesuai dengan panduan partai,” kata Hafid.
Soal peluang PKS akan mengusung Idris kembali, Hafid mengatakan saat ini DPD PKS Depok hanya mengeluarkan tiga nama dan tidak ada nama Idris.
“Kita kan di partai terbiasa menjalankan mekanisme ajuan partai ya. Yang jelas kita hanya diminta untuk fokus kepada tiga nama bakal calon yang sudah disebutkan,” pungkasnya.
“Tanyain aja partainya siapa yang mau deklarasi yang calonnya adalah Pak Idris,” ujar Idris kepada wartawan, Kamis 6 Fabruari 2020.
Idris menegaskan bahwa untuk maju dalam pilkada tidak bisa mendeklarasikan diri secara pribadi. Setiap calon perlu dukungan dari partai sebagai kendaraan politik.
“Calon wali kota kan pakai kendaraan, yang deklarasi bukan calonnya. Saya enggak akan deklarasi pribadi, kecuali lewat partai. Kalau partai tidak ada melamar, ya sudah, saya balik,” tukasnya.
Idris masih berharap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mengusung dirinya pada Pilkada 2020 ini, sebagaimana pada Pilkada 2016 lalu. “Iya diantaranya (masih menunggu PKS),” ucapnya.
Kendati demikian, Idris tidak berani ambil kesimpulan jika PKS pasti bakal mengusungnya kembali, “Saya tidak bisa memastikan, kan partai bukan punya saya, ada mekanismenya,” kata Idris.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok, Hafid Nasir, mengatakan, partainya telah mengantongi tiga nama dari kader internal yang bakal didaftarkan dalam pertarungan Pilkada Kota Depok 2020. Ketiga nama itu adalah Hafid Nasir, Imam Budi Hartono, dan T Farida Rachmayanti.
“Nama ini yang direkomendasikan DPW dan telah melalui mekanisme yang sesuai dengan panduan partai,” kata Hafid.
Soal peluang PKS akan mengusung Idris kembali, Hafid mengatakan saat ini DPD PKS Depok hanya mengeluarkan tiga nama dan tidak ada nama Idris.
“Kita kan di partai terbiasa menjalankan mekanisme ajuan partai ya. Yang jelas kita hanya diminta untuk fokus kepada tiga nama bakal calon yang sudah disebutkan,” pungkasnya.
(thm)