DKI Siapkan 3 Rumah Sakit Rujukan untuk Pasien Virus Corona
A
A
A
JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyediakan tiga rumah sakit rujukan bagi pasien yang terjangkit virus corona. Hal itu disampaikan oleh Kadinkes DKI Jakarta Widyastuti.
"Sementara ini Jakarta ada 3 tiga RS rujukan ada RS Sulianti Suroso, RS Tarakan, dan RSPAD. Kami tentunya juga sedang berupaya menyiapkan untuk pendampingan dari RSUD kita. Apa yang sudah kita latih adalah yang dekat dengan bandara adalah RSUD Koja dan RSUD Cengkareng. Ke depannya kita mengejar yang lain," terang Widyastuti kepada wartawan, Senin 27 Januari 2020.
Selain itu, alat pelindung diri (APD) juga disiapkan bagi tim medis yang menangani kasus corona. "APD alat pelindung diri kami minta semua dari puskesmas RS untuk menyiapakna bagaiman mereka harus siap untuk APD. Hari ini juga kita mengundang kembali mereview ulang bagaimana cara pemakaian APD termasuk cara pengambilan spesimen. Karena spesimen pemeriksaan ini baru hisa dilakukan di litbangkes tapi tim kita sudah bisa tata cara mengambilnya sehingga yang dirujuk adalah pengiriman sampelnya," urai Widya.
Para tim medis juga telah diberikan pelatihan. Tak hanya kali ini saja, saat beberapa virus. "Iya kita namakan APD alat pelindung diri itu standarnya ada. Pelatihannya bukan saat ini saja karena dulu pernah ramai isu sars mers jadi pola itu yang kita kerjakan. Dan tim kan selalu bergani kita ingatkan review," tutupnya.
"Sementara ini Jakarta ada 3 tiga RS rujukan ada RS Sulianti Suroso, RS Tarakan, dan RSPAD. Kami tentunya juga sedang berupaya menyiapkan untuk pendampingan dari RSUD kita. Apa yang sudah kita latih adalah yang dekat dengan bandara adalah RSUD Koja dan RSUD Cengkareng. Ke depannya kita mengejar yang lain," terang Widyastuti kepada wartawan, Senin 27 Januari 2020.
Selain itu, alat pelindung diri (APD) juga disiapkan bagi tim medis yang menangani kasus corona. "APD alat pelindung diri kami minta semua dari puskesmas RS untuk menyiapakna bagaiman mereka harus siap untuk APD. Hari ini juga kita mengundang kembali mereview ulang bagaimana cara pemakaian APD termasuk cara pengambilan spesimen. Karena spesimen pemeriksaan ini baru hisa dilakukan di litbangkes tapi tim kita sudah bisa tata cara mengambilnya sehingga yang dirujuk adalah pengiriman sampelnya," urai Widya.
Para tim medis juga telah diberikan pelatihan. Tak hanya kali ini saja, saat beberapa virus. "Iya kita namakan APD alat pelindung diri itu standarnya ada. Pelatihannya bukan saat ini saja karena dulu pernah ramai isu sars mers jadi pola itu yang kita kerjakan. Dan tim kan selalu bergani kita ingatkan review," tutupnya.
(mhd)