Banjir Mulai Surut, Jakarta Barat dan Utara Masih Tergenang
A
A
A
JAKARTA - Banjir di sejumlah wilayah DKI Jakarta mulai menyurut. Meski demikian, beberapa wilayah di Jakarta Utara dan Jakarta Barat masih tergenang. Wilayah yang tergenang bervariasi.
Pantauan di lokasi, beberapa wilayah yang tergenang itu tersebar dibeberapa titik. Mulai dari Jakarta Barat hingga Jakarta Utara.
Seperti Jakarta Utara, sejak malam tadi banjir masih terjadi di beberapa titik, seperti Teluk Gong, Pejagalan. Genangan di kawasan itu terpantau sekitar 20-50 sentimeter.
Sementara di dekat Kelurahan Pejagalan, genangan terpantau 100-120 sentimeter. Di lokasi itu sejumlah warga masih tercatat mengungsi di tenda pengungsian.
Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko mengakui akan hal itu. Dia mengatakan tak hanya di Pejagalan, banjir juga tercatat masih menggenangi beberapa RW di Kelapa Gading.
Karenanya, untuk mengatasi banjir, pihaknya sejak pagi tadi melakukan kerja bakti. Pembenahan saluran dan pengakutan sampah menjadi prioritasnya. Dengan demikian, maka aliran air kian lancar.
"Itu di Kelapa Gading. Kalau di Pejagalan, tipologi wilayahnya cekungan, khususnya di RW 12 dan 13," ucapnya di Kelapa Gading, Minggu (5/1/2020).
Di Pejagalan, Sigit menyebutkan, cuaca ekstrim serta aliran Kali Angke membuat wilayah itu kemudian tergenang. Karena itu, pihaknya telah menurunkan tujuh pompa, empat di antaranya pompa mobile.
Dengan penanganan itu semua, Sigit menargetkan Senin 6 Januari 2020 besok kawasan itu sudah bebas dari genangan air. Aktivitas warga kembali normal.
Sementara itu, di Jakarta Barat banjir juga masih menggenangi 11 RW di tiga kecamatan, yakni Kebon Jeruk, Kembangan, dan Cengkareng dengan ketinggian 70 sentimeter. 2.752 orang dari 657 KK terpaksa mengungsi di beberapa titik.
Senada dengan Sigit, Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi mengatakan, pihaknya langsung melakukan pembersihan. Beberapa sampah kemudian diangkut.
Rustam melanjutkan, pihaknya mengevaluasi mengenai banjir yang terjadi beberapa hari terakhir. Ia mencatat harus adanya drainase yang harus kita perbaiki ke depan.
"Salah satu contohnya Kali Angke, Kali Mookevart yang seharusnya diturap dengan sheetpile ternyata ada 200 meter yang belum sempat (diturap)," ucapnya.
Kemudian mengenai saluran kecil yang menuju saluran besar. Rustam mencatat perlu adanya perbaikan di kawasan itu.
Termasuk soal Pompa, ia menilai generatornya pada posisi yang tidah baik. Artinya tidak pada posisi aman genangan.
"Tadi saya cek disana (rumah pompa kedoya utara) generatornya memang rusak akibat genangan kemarin," kata Rustam sembari mengatakan perbaikan telah dilakukan.
Termasuk soal titik airnya, Rustam mengatakan pihaknya juga melakukan tata kelola air. Bila beberapa hal itu telah dilakukan, Rustam yakin, masalah genangan dan banjir tertangani.
"Untuk bantaran kali? nanti lah gak mungkin sekarang ini. Kita catat itu bahwa sistem tata air kita kurang sempurna, karena setelah kita tangani pengungsi," pungkasnya.
Pantauan di lokasi, beberapa wilayah yang tergenang itu tersebar dibeberapa titik. Mulai dari Jakarta Barat hingga Jakarta Utara.
Seperti Jakarta Utara, sejak malam tadi banjir masih terjadi di beberapa titik, seperti Teluk Gong, Pejagalan. Genangan di kawasan itu terpantau sekitar 20-50 sentimeter.
Sementara di dekat Kelurahan Pejagalan, genangan terpantau 100-120 sentimeter. Di lokasi itu sejumlah warga masih tercatat mengungsi di tenda pengungsian.
Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko mengakui akan hal itu. Dia mengatakan tak hanya di Pejagalan, banjir juga tercatat masih menggenangi beberapa RW di Kelapa Gading.
Karenanya, untuk mengatasi banjir, pihaknya sejak pagi tadi melakukan kerja bakti. Pembenahan saluran dan pengakutan sampah menjadi prioritasnya. Dengan demikian, maka aliran air kian lancar.
"Itu di Kelapa Gading. Kalau di Pejagalan, tipologi wilayahnya cekungan, khususnya di RW 12 dan 13," ucapnya di Kelapa Gading, Minggu (5/1/2020).
Di Pejagalan, Sigit menyebutkan, cuaca ekstrim serta aliran Kali Angke membuat wilayah itu kemudian tergenang. Karena itu, pihaknya telah menurunkan tujuh pompa, empat di antaranya pompa mobile.
Dengan penanganan itu semua, Sigit menargetkan Senin 6 Januari 2020 besok kawasan itu sudah bebas dari genangan air. Aktivitas warga kembali normal.
Sementara itu, di Jakarta Barat banjir juga masih menggenangi 11 RW di tiga kecamatan, yakni Kebon Jeruk, Kembangan, dan Cengkareng dengan ketinggian 70 sentimeter. 2.752 orang dari 657 KK terpaksa mengungsi di beberapa titik.
Senada dengan Sigit, Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi mengatakan, pihaknya langsung melakukan pembersihan. Beberapa sampah kemudian diangkut.
Rustam melanjutkan, pihaknya mengevaluasi mengenai banjir yang terjadi beberapa hari terakhir. Ia mencatat harus adanya drainase yang harus kita perbaiki ke depan.
"Salah satu contohnya Kali Angke, Kali Mookevart yang seharusnya diturap dengan sheetpile ternyata ada 200 meter yang belum sempat (diturap)," ucapnya.
Kemudian mengenai saluran kecil yang menuju saluran besar. Rustam mencatat perlu adanya perbaikan di kawasan itu.
Termasuk soal Pompa, ia menilai generatornya pada posisi yang tidah baik. Artinya tidak pada posisi aman genangan.
"Tadi saya cek disana (rumah pompa kedoya utara) generatornya memang rusak akibat genangan kemarin," kata Rustam sembari mengatakan perbaikan telah dilakukan.
Termasuk soal titik airnya, Rustam mengatakan pihaknya juga melakukan tata kelola air. Bila beberapa hal itu telah dilakukan, Rustam yakin, masalah genangan dan banjir tertangani.
"Untuk bantaran kali? nanti lah gak mungkin sekarang ini. Kita catat itu bahwa sistem tata air kita kurang sempurna, karena setelah kita tangani pengungsi," pungkasnya.
(mhd)