12 Kepala Daerah Wilayah Jabodetabekjur Sepakati Tiga Poin Kerja Sama
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup rapat paripurna Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekjur (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi Cianjur) bertema 'Kolaborasi Penanganan Polusi Udara untuk Efisiensi Ekonomi, Kesehatan, dan Lingkungan' di Ruang Pola, Blok G, Balai Kota, Kamis, 12 Desember 2019.
Dalam rapat paripurna tersebut, perwakilan 12 pemerintah daerah wilayah Jabodetabekjur menyepakati tiga poin kerja sama, yaitu pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi ketahanan pangan yang terintegrasi di wilayah Jabodetabekjur; pengelolaan park and ride di kawasan Cikarang wilayah Kabupaten Bekasi; dan pengelolaan park and ride di kawasan Bulan-bulan wilayah Kota Bekasi.
"Kami merasa bersyukur bahwa akhirnya di ujung kita bisa menandatangani beberapa kesepakatan. PR-nya masih banyak. Ada beberapa rencana kerja yang nanti harus dituntaskan di dalam pembahasan BKSP berikutnya. Tapi, kami berharap bapak/ibu sekalian lewat forum ini, jajaran yang ditugaskan di BKSP benar-benar membahas secara real hal-hal yang nyata menjadi kebutuhan," ungkap Anies.
Anies menjelaskan, tantangan perencanaan BKSP Jabodetabekjur adalah pembahasan antarinstitusi yang melibatkan representasi dari visi-misi kepala daerah. Musyawarah di tingkat BKSP Jabodetabekjur harus memperlihatkan kepentingan pembangunan bersama.
"Hal-hal yang dibahas di dalam permusyawaratan itu hal-hal yang memang senyatanya menjadi kepentingan kita. Karena kalau tidak, yang terjadi adalah sering kita hanya berkutat dari tahun ke tahun, yang dikerjakan itu saja atau kelanjutan dari tahun sebelumnya. Tapi, untuk memastikan itu bisa berjalan dengan baik, kami berharap ke depan kita terus melakukan perbaikan terus-menerus, terutama pada aspek visi, visioning menjadi penting, kami juga begitu. Itu terus-menerus kita memastikan bahwa visioning sama," ujar Anies.
Menurut Anies, kawasan Jabodetabekjur merupakan penggerak ekonomi nasional, meskipun nantinya Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota. Karena itu, Anies menyampaikan harapan kawasan Jabodetabekjur untuk menjadi kawasan sentra ekonomi keuangan yang menggerakkan, bukan saja secara nasional, tetapi menjadi kawasan bertaraf regional dan global.
"Jadi, kerja sama kita harus makin intensif, terutama di aspek-aspek yang menyangkut lintas wilayah yang tadi sudah dibicarakan. Satu adalah soal transportasi, dua adalah soal lingkungan hidup, apalagi tema sekarang adalah tentang penanganan polusi udara. Karena, polusinya tidak mengenal batas wilayah. Kita nanti berharap di dalam pembahasan tahun 2020, kita bisa secara serius mengantisipasi ini," jelas Anies.
Anies juga berharap BKSP Jabodetabekjur dapat terus secara intensif melanjutkan kolaborasi yang telah berjalan baik selama ini. Dengan demikian, Anies menyebut, BKSP Jabodetabekjur dapat menjadi suatu forum yang produktif untuk pembangunan lintas daerah secara terintegrasi.
Dalam rapat paripurna tersebut, perwakilan 12 pemerintah daerah wilayah Jabodetabekjur menyepakati tiga poin kerja sama, yaitu pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi ketahanan pangan yang terintegrasi di wilayah Jabodetabekjur; pengelolaan park and ride di kawasan Cikarang wilayah Kabupaten Bekasi; dan pengelolaan park and ride di kawasan Bulan-bulan wilayah Kota Bekasi.
"Kami merasa bersyukur bahwa akhirnya di ujung kita bisa menandatangani beberapa kesepakatan. PR-nya masih banyak. Ada beberapa rencana kerja yang nanti harus dituntaskan di dalam pembahasan BKSP berikutnya. Tapi, kami berharap bapak/ibu sekalian lewat forum ini, jajaran yang ditugaskan di BKSP benar-benar membahas secara real hal-hal yang nyata menjadi kebutuhan," ungkap Anies.
Anies menjelaskan, tantangan perencanaan BKSP Jabodetabekjur adalah pembahasan antarinstitusi yang melibatkan representasi dari visi-misi kepala daerah. Musyawarah di tingkat BKSP Jabodetabekjur harus memperlihatkan kepentingan pembangunan bersama.
"Hal-hal yang dibahas di dalam permusyawaratan itu hal-hal yang memang senyatanya menjadi kepentingan kita. Karena kalau tidak, yang terjadi adalah sering kita hanya berkutat dari tahun ke tahun, yang dikerjakan itu saja atau kelanjutan dari tahun sebelumnya. Tapi, untuk memastikan itu bisa berjalan dengan baik, kami berharap ke depan kita terus melakukan perbaikan terus-menerus, terutama pada aspek visi, visioning menjadi penting, kami juga begitu. Itu terus-menerus kita memastikan bahwa visioning sama," ujar Anies.
Menurut Anies, kawasan Jabodetabekjur merupakan penggerak ekonomi nasional, meskipun nantinya Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota. Karena itu, Anies menyampaikan harapan kawasan Jabodetabekjur untuk menjadi kawasan sentra ekonomi keuangan yang menggerakkan, bukan saja secara nasional, tetapi menjadi kawasan bertaraf regional dan global.
"Jadi, kerja sama kita harus makin intensif, terutama di aspek-aspek yang menyangkut lintas wilayah yang tadi sudah dibicarakan. Satu adalah soal transportasi, dua adalah soal lingkungan hidup, apalagi tema sekarang adalah tentang penanganan polusi udara. Karena, polusinya tidak mengenal batas wilayah. Kita nanti berharap di dalam pembahasan tahun 2020, kita bisa secara serius mengantisipasi ini," jelas Anies.
Anies juga berharap BKSP Jabodetabekjur dapat terus secara intensif melanjutkan kolaborasi yang telah berjalan baik selama ini. Dengan demikian, Anies menyebut, BKSP Jabodetabekjur dapat menjadi suatu forum yang produktif untuk pembangunan lintas daerah secara terintegrasi.
(thm)