Dinas Bina Marga DKI Jakarta Lakukan Perbaikan JPO Rusak
A
A
A
JAKARTA - Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan perbaikan sejumlah jembatan penyeberangan orang (JPO) yang kondisinya rusak. Salah satu JPO yang diperbaiki ialah JPO di Kawasan Grogol, Jakarta Barat.
Perbaikan dilakukan sejak Jumat, 11 Oktober 2019 malam lalu dan telah rampung pada Minggu, 14 Oktober 2019 kemarin. "Proses pengerjaan perbaikan secara permanen ini dilaksanakan dalam tiga hari," ungkap Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo dalam keterangan tertulis Minggu (13/10/2019).
Nadia melanjutkan, imbas kerusakan JPO tersebut selain mengganggu kenyamanan pelanggan, juga membuat warga ketakutan melintas, lantaran saat melangkah, JPO bergoyang dan membahayakan pejalan kaki serta penumpang Transjakarta.
Dalam perbaikan itu, tiang buffer yang dahulu rusak telah diganti dengan yang kokoh dan dipindahkan agar tidak tertabrak lagi truk kontainer."Bukan hanya injakan JPO yang diperbaiki namun tiang buffer kami bangun juga sebelum JPO. Ini untuk menjaga JPO agar tidak langsung ditabrak truk kontainer", ujar Nadia.
Nadia berharap perbaikan JPO ini mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna Transjakarta. Sehingga pejalan kaki mau menggunakan JPO."Dahulu karena takut, jadi pada malas pakai JPO," ucap Puspita (32), saat melintas di JPO Grogol. (Baca: Koalisi Pejalan Kaki Sebut 50 persen JPO di Jakarta Tidak Aman)
Kondisi tak jauh berbeda juga terlihat di Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat. Perbaikan JPO yang tak digunakan setahun lebih itu kini dalam proses pengerjaan. Berbeda bila JPO Grogol menggunakan material yang masih ada, di JPO Jembatan Gantung terlihat menggunakan material yang baru.
Pantauan di lokasi, bila sebelumnya JPO ini terlihat agak pendek. Maka pada konstruksi yang terlihat, JPO agak tinggi beberapa meter, sehingga saat kendaraan melintas diharapkan tidak tersangkut kembali. "Dulu kan sempat diperbaiki dua kali, tapi kembali rusak, problemnya JPO ini lebih rendah dan berada di tanjakan sehingga kendaraan menyangkut," ujar Fauzi (33), warga sekitar lokasi.
Kadis Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan JPO di sejumlah titik. Meski tak merinci pasti, perbaikan dibagi dua jenis yakni, ringan dan berat.
"Perbaikan JPO Jembatan Gantung masuk kategori berat karenanya perbaikan meliputi keseluruhan hingga ke konstruksi. JPO di sana nantinya bertema tematik karena dekat aliran air nantinya akan natural," ucapnya.
Perbaikan dilakukan sejak Jumat, 11 Oktober 2019 malam lalu dan telah rampung pada Minggu, 14 Oktober 2019 kemarin. "Proses pengerjaan perbaikan secara permanen ini dilaksanakan dalam tiga hari," ungkap Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo dalam keterangan tertulis Minggu (13/10/2019).
Nadia melanjutkan, imbas kerusakan JPO tersebut selain mengganggu kenyamanan pelanggan, juga membuat warga ketakutan melintas, lantaran saat melangkah, JPO bergoyang dan membahayakan pejalan kaki serta penumpang Transjakarta.
Dalam perbaikan itu, tiang buffer yang dahulu rusak telah diganti dengan yang kokoh dan dipindahkan agar tidak tertabrak lagi truk kontainer."Bukan hanya injakan JPO yang diperbaiki namun tiang buffer kami bangun juga sebelum JPO. Ini untuk menjaga JPO agar tidak langsung ditabrak truk kontainer", ujar Nadia.
Nadia berharap perbaikan JPO ini mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna Transjakarta. Sehingga pejalan kaki mau menggunakan JPO."Dahulu karena takut, jadi pada malas pakai JPO," ucap Puspita (32), saat melintas di JPO Grogol. (Baca: Koalisi Pejalan Kaki Sebut 50 persen JPO di Jakarta Tidak Aman)
Kondisi tak jauh berbeda juga terlihat di Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat. Perbaikan JPO yang tak digunakan setahun lebih itu kini dalam proses pengerjaan. Berbeda bila JPO Grogol menggunakan material yang masih ada, di JPO Jembatan Gantung terlihat menggunakan material yang baru.
Pantauan di lokasi, bila sebelumnya JPO ini terlihat agak pendek. Maka pada konstruksi yang terlihat, JPO agak tinggi beberapa meter, sehingga saat kendaraan melintas diharapkan tidak tersangkut kembali. "Dulu kan sempat diperbaiki dua kali, tapi kembali rusak, problemnya JPO ini lebih rendah dan berada di tanjakan sehingga kendaraan menyangkut," ujar Fauzi (33), warga sekitar lokasi.
Kadis Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan JPO di sejumlah titik. Meski tak merinci pasti, perbaikan dibagi dua jenis yakni, ringan dan berat.
"Perbaikan JPO Jembatan Gantung masuk kategori berat karenanya perbaikan meliputi keseluruhan hingga ke konstruksi. JPO di sana nantinya bertema tematik karena dekat aliran air nantinya akan natural," ucapnya.
(whb)