Dilengkapi Jalur Sepeda, Revitalisasi JPO Depan Le Meridien Gunakan Dana KLB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan kembali merevitalisasi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Pembangunan yang direncanakan mulai pada Desember 2020 mendatang menggunakan anggaran dari Koefensi Lantai Bangunan (KLB) perusahaan swasta.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya masih mendesain revitalisasi JPO di depan Hotel Le Meridien, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Menurutnya, revitalisasi JPO tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang kini sedang mengalami defisit akibat pandemi Covid-19.
"Sekarang baru mulai perencanaan, Desember 2020 mulai kita bangun. Ini biaya dari KLB," kata Hari Nugroho di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (4/11/2020).
Hari belum menyebutkan berapa biaya KLB untuk revitalisasi JPO depan Hotel Le Meridien itu. Namun, secara garis besar konsepnya tidak jauh berbeda dengan revitalisasi JPO di Senayan. Hanya saja, di JPO Le Meridien itu nantinya menjadi dua fungsi. Satu untuk pejalan kaki dan satu untik pesepeda. Fasilitasnya pun dilengkapi lift.
Adapun alasan pemilihan JPO depan Hotel Le Meridien itu, kata Hari karena saat ini kondisi struktur JPO sudah goyang dan memerlukan perawatan. (Baca: Kota Bekasi Perpanjang Masa ATHB hingga 2 Desember 2020)
"Nah karena sudah goyang inilah sekalian direvitalisasi yang bagus. Revitalisasi ini sekalian buat sepeda nanti muter. Pokoknya di depan hotelnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah merevitalisasi tiga JPO instragamable di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan yang sudah diresmikan menghabiskan biaya sekitar Rp53 Miliar. Ketiga JPO itu berada di Bundaran Senayan, Gelora Bung Karno dan JPO Polda Metro Jaya.
Revitalisasi itu menggunakan anggaran Koefensi Lantai Bangunan (KLB) dari perusahaan swasta. Biaya pembangunan ketiga JPO senilai Rp53 miliar yang berasal dari KLB perusahaan swasta PT Keppel Land.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya masih mendesain revitalisasi JPO di depan Hotel Le Meridien, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Menurutnya, revitalisasi JPO tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang kini sedang mengalami defisit akibat pandemi Covid-19.
"Sekarang baru mulai perencanaan, Desember 2020 mulai kita bangun. Ini biaya dari KLB," kata Hari Nugroho di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (4/11/2020).
Hari belum menyebutkan berapa biaya KLB untuk revitalisasi JPO depan Hotel Le Meridien itu. Namun, secara garis besar konsepnya tidak jauh berbeda dengan revitalisasi JPO di Senayan. Hanya saja, di JPO Le Meridien itu nantinya menjadi dua fungsi. Satu untuk pejalan kaki dan satu untik pesepeda. Fasilitasnya pun dilengkapi lift.
Adapun alasan pemilihan JPO depan Hotel Le Meridien itu, kata Hari karena saat ini kondisi struktur JPO sudah goyang dan memerlukan perawatan. (Baca: Kota Bekasi Perpanjang Masa ATHB hingga 2 Desember 2020)
"Nah karena sudah goyang inilah sekalian direvitalisasi yang bagus. Revitalisasi ini sekalian buat sepeda nanti muter. Pokoknya di depan hotelnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah merevitalisasi tiga JPO instragamable di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan yang sudah diresmikan menghabiskan biaya sekitar Rp53 Miliar. Ketiga JPO itu berada di Bundaran Senayan, Gelora Bung Karno dan JPO Polda Metro Jaya.
Revitalisasi itu menggunakan anggaran Koefensi Lantai Bangunan (KLB) dari perusahaan swasta. Biaya pembangunan ketiga JPO senilai Rp53 miliar yang berasal dari KLB perusahaan swasta PT Keppel Land.
(hab)