Pemprov DKI Segera Bangun Pengelolaan Limbah Terpusat

Minggu, 13 Oktober 2019 - 18:23 WIB
Pemprov DKI Segera Bangun Pengelolaan Limbah Terpusat
Pemprov DKI Segera Bangun Pengelolaan Limbah Terpusat
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan membangun Jakarta Sewerage System (JSS) atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada 2020 mendatang. IPAL tersebut nantinya bisa menjadi sumber air bersih.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Juaini mengatakan, pada 2020 mendatang, pihaknya mengusulkan anggaran sekitar Rp3 triliun lebih yang sebagian besar digunakan untuk membangun IPAL pusat di kawasan Waduk Pluit. Pembangunan IPAL merupakan hal yang mendesak bagi warga Ibu Kota.
Selain untuk mengantisipasi ancaman kekeringan saat musim kemarau, pengelolaan air limbah ini juga bisa menjaga ekosistem kali, sungai maupun waduk."Pengelolaan air limbah selama ini baru sekitar 25%. IPAL nanti bisa menjadi sumber air bersih yang saat ini baru melayani 60% kebutuhan air bersih," kata Juaini saat dihubungi pada Minggu (13/10/2019).

Juaini menjelaskan, sedikitnya akan ada delapan zona yang dibangun mulai tahun depan dan selesai pada 2022 mendatang. Lima zona di antaranya dibangun Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Lima zona IPAL yang akan dibangun DKI dan Kementerian PUPR di antaranya zona satu, dua, lima, enam dan delapan. Sementara tiga zona lainnya dibangun melalui Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) yaitu zona tiga, empat dan tujuh."Dari lima zona yang akan dibangun DKI, dua di antaranya yakni zona satu dan enam dibantu oleh Kementerian PUPR," ujarnya.

Juaini mengatakan, untuk zona satu dibangun di sekitar Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dengan nilai investasi Rp2 triliun. Sedangkan untuk zona enam dibangun di Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat dengan nilai investasi Rp5,5 triliun.

"Dari dua zona ini, empat paket pengerjaan dilakukan Kementerian PUPR dan dua paket ada di kami," ungkapnya. Menurut Juani untuk zona dua, lima dan delapan, JSS akan dibangun seluruhnya oleh DKI. (Baca: DKI Akan Bangun IPAL Komunal di Sepanjang Kali Sentiong dan Kali Item)

Pembangunan JSS pada zona dua dilakukan di Waduk Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dengan nilai Rp1,2 triliun. Kemudian untuk zona lima dibangun di Waduk Sunter Utara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara sebesar Rp4,3 triliun. Lalu untuk zona delapan di bangun Waduk Marunda dengan nilai investasi Rp5 triliun melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Jadi tahun besok kita usulkan Rp3 triliun lebih, mayoritas pengggunaan ada dipembangunan IPAL," jelasnya. Juaini mengungkapkan, pembangunan JSS membutuhkan dana yang sangat besar karena tidak hanya sistem pengolahan air limbahnya saja, namun pemerintah akan membangun jaringan pipa bawah tanah.
Nantinya, pipa akan disambungkan dengan saluran drainase permukiman warga, sehingga limbah domestik bisa mengalir ke lokasi JSS untuk dikelola menjadi air bersih."Karena pembangunannya sangat besar, penganggarannya juga dilakukan bertahap sehingga pengerjaannya dilakukan secara multi years (tahun jamak)," ujarnya.

Direktur Utama PD PAL Jaya, Subekti mengakui, jangkauan pengelolaan air limbah oleh lembaganya masih rendah sekitar 11% dari total penduduk Jakarta. Konsumen yang terlayani berada di wilayah perkantoran Sudirman Central Business District (SCBD), Kawasan Setiabudi, Gatot Subroto, Tebet, Manggarai dan sebagainya.

“Tidak hanya lewat pipa, kami juga melayani pengangkutan air limbah menggunakan truk untuk dikelola di tempat kami di Duri Kosambi dan Pulogebang," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik berjanji akan mengawasi proses pembangunan IPAL untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dari limbah. Menurutnya, pembangunan tersebut harus selesai tepat waktu. "Tidak boleh ada lagi kali yang tercemar setelah ada IPAL," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8513 seconds (0.1#10.140)