Ditlantas Masih Tunggu Pencairan Dana untuk Pengadaan 45 Kamera ETLE
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya masih menunggu pencairan dana dari pemprov DKI terkait penambahan kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Ditargetkan pemasangan dan pelaksanaan penambahan kamera ETLE bisa dilakukan pada awal November mendatang.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusuf mengatakan, hingga saat ini masih menunggu pencairan dana dari pemprov DKI terkait untuk pengadaan 45 kamera yang akan disebar disejumlah jalan-jalan Ibu Kota. “Jumlah totalnya sebanyak 45 kamera, itu semua di luar dari kamera yang akan dipasang di jalan tol dan jalur bus Transjakarta. Kalau di tol pengadaan dari Jasa Marga sedangkan di jalur Transjakarta dari PT Transjakarta,” kata Yusuf pada Rabu (9/10/2019).
Yusuf mengungkapkan, jumlah dana yang dibutuhkan untuk pengadaan 45 kamera canggih tersebut sekitar Rp38 miliar. Dengan dana sebesar itu, pihaknya sudah mendapatkan kamera yang super canggih berikut server serta kelengkapan lainnya.
Dia melanjutkan, kamera yang dipesan ini bukan kamera sembarangan. Nantinya, kamera-kamera tersebut sudah bergerak secara otomatis dengan mencari pelanggaran dan langsung mencatat serta meng-capture pelanggaran yang ditemukan. (Baca: Tak Hanya Pantau Pelanggar Lalin, ETLE Bisa Ungkap Kejahatan)
"Kameranya tidak digerakkan, jadi kamera itu meng-capture dan langsung terhubung dengan data base yang ada. Setelah itu, secara otomatis akan menganalisa pelanggaran dan mengeluarkan data kendaraan, sehingga petugas di dalam tinggal mencocokkan jenis pelanggarannya. Kalau memang sesuai maka langsung mengirimkan surat pelanggaran ke rumah pelanggar," tuturnya.
Untuk sementara ini, pelat nomor B yang masuk dalam data base di Polda Meto Jaya. Sedangkan kendaraan berpelat luar Jakarta masih dilakukan penilangan secara manual. "Jadi tetap tertangkap kamera, tapi petugas langsung menghubungi melalui jalur radio ke petugas di lapangan untuk diambil tindakan,” ucapnya.
Yusuf berharap, makin banyaknya kamera ETLE ini dapat meningkatkan kesadaran pengendara untuk tertib berlalu lintas. Ada atau tidak ada kamera, terpenting pengendara sadar mengenai keselamatan dan ketertiban di jalan.
Berikut jalur yang masuk dalam rencana penambahan sistem ETLE;
A. Jalur Kota Tua-Gajah Mada-MH Thamrin-Sudirman-Blok M-Senayan.
Titik penempatan kamera sebanyak 18 kamera meliputi:
1. Simpang Kota Tua: 1 kamera.
2. Simpang Ketapang: 2 kamera.
3. Simpang Harmoni (depan Bank BTN): 4 kamera.
4. Simpang Istana Negara: 1 kamera.
5. Simpang Kebon Sirih: 2 kamera.
6. Simpang Bundaran HI: 1 kamera.
7. Simpang Bundaran Senayan (dari arah Blok M): 1 kamera.
8. Simpang CSW: 4 kamera.
9. Depan Plasa Senayan 2 Arah: 2 kamera.
B. Jalur Grogol–Pancoran.
Titik penempatan kamera terdapat 8 Titik meliputi:
1. Simpang Pancoran: 2 kamera.
2. Simpang Slipi S. Parman ke Gatsu: 1 kamera.
3. Simpang Tomang: 1 kamera.
4. Simpang Grogol arah Daan Mogot ke Kyai Tapa: 1 kamera.
5. Depan Hotel Fourseasons: 1 kamera.
6. Depan DPR-MPR Pintu utama: 1 kamera.
7. Depan All Fresh Pancoran: 1 kamera.
C. Jalur Halim-Cempaka Putih.
Titik penempatan kamera sebanyak 8 titik, meliputi;
1. Simpang Halim Lama: 1 kamera.
2. Simpang Rawa Mangun: 1 kamera.
3. Simpang Pramuka: 2 kamera.
4. Simpang Cempaka Putih: 2 kamera.
D. Rasuna Raid - Gunung Sahari dan Prof Dr. Satrio
Titik penempatan kamera sebanyak 11 tempat, meliputi:
1. Depan Halte Timah (dua arah): 2 Kamera.
2. Depan Halte Setia Budi (dua arah): 2 kamera.
3. Simpang HOS Cokroaminoto Imam Bonjol: 2 kamera.
4. Simpang Tugu Tani dari arah Senen: 1 kamera.
5. Depan Puskurbuk Kemendikbud: 2 kamera.
6. Depan BNI 46 Gunung Sahari: 2 kamera.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusuf mengatakan, hingga saat ini masih menunggu pencairan dana dari pemprov DKI terkait untuk pengadaan 45 kamera yang akan disebar disejumlah jalan-jalan Ibu Kota. “Jumlah totalnya sebanyak 45 kamera, itu semua di luar dari kamera yang akan dipasang di jalan tol dan jalur bus Transjakarta. Kalau di tol pengadaan dari Jasa Marga sedangkan di jalur Transjakarta dari PT Transjakarta,” kata Yusuf pada Rabu (9/10/2019).
Yusuf mengungkapkan, jumlah dana yang dibutuhkan untuk pengadaan 45 kamera canggih tersebut sekitar Rp38 miliar. Dengan dana sebesar itu, pihaknya sudah mendapatkan kamera yang super canggih berikut server serta kelengkapan lainnya.
Dia melanjutkan, kamera yang dipesan ini bukan kamera sembarangan. Nantinya, kamera-kamera tersebut sudah bergerak secara otomatis dengan mencari pelanggaran dan langsung mencatat serta meng-capture pelanggaran yang ditemukan. (Baca: Tak Hanya Pantau Pelanggar Lalin, ETLE Bisa Ungkap Kejahatan)
"Kameranya tidak digerakkan, jadi kamera itu meng-capture dan langsung terhubung dengan data base yang ada. Setelah itu, secara otomatis akan menganalisa pelanggaran dan mengeluarkan data kendaraan, sehingga petugas di dalam tinggal mencocokkan jenis pelanggarannya. Kalau memang sesuai maka langsung mengirimkan surat pelanggaran ke rumah pelanggar," tuturnya.
Untuk sementara ini, pelat nomor B yang masuk dalam data base di Polda Meto Jaya. Sedangkan kendaraan berpelat luar Jakarta masih dilakukan penilangan secara manual. "Jadi tetap tertangkap kamera, tapi petugas langsung menghubungi melalui jalur radio ke petugas di lapangan untuk diambil tindakan,” ucapnya.
Yusuf berharap, makin banyaknya kamera ETLE ini dapat meningkatkan kesadaran pengendara untuk tertib berlalu lintas. Ada atau tidak ada kamera, terpenting pengendara sadar mengenai keselamatan dan ketertiban di jalan.
Berikut jalur yang masuk dalam rencana penambahan sistem ETLE;
A. Jalur Kota Tua-Gajah Mada-MH Thamrin-Sudirman-Blok M-Senayan.
Titik penempatan kamera sebanyak 18 kamera meliputi:
1. Simpang Kota Tua: 1 kamera.
2. Simpang Ketapang: 2 kamera.
3. Simpang Harmoni (depan Bank BTN): 4 kamera.
4. Simpang Istana Negara: 1 kamera.
5. Simpang Kebon Sirih: 2 kamera.
6. Simpang Bundaran HI: 1 kamera.
7. Simpang Bundaran Senayan (dari arah Blok M): 1 kamera.
8. Simpang CSW: 4 kamera.
9. Depan Plasa Senayan 2 Arah: 2 kamera.
B. Jalur Grogol–Pancoran.
Titik penempatan kamera terdapat 8 Titik meliputi:
1. Simpang Pancoran: 2 kamera.
2. Simpang Slipi S. Parman ke Gatsu: 1 kamera.
3. Simpang Tomang: 1 kamera.
4. Simpang Grogol arah Daan Mogot ke Kyai Tapa: 1 kamera.
5. Depan Hotel Fourseasons: 1 kamera.
6. Depan DPR-MPR Pintu utama: 1 kamera.
7. Depan All Fresh Pancoran: 1 kamera.
C. Jalur Halim-Cempaka Putih.
Titik penempatan kamera sebanyak 8 titik, meliputi;
1. Simpang Halim Lama: 1 kamera.
2. Simpang Rawa Mangun: 1 kamera.
3. Simpang Pramuka: 2 kamera.
4. Simpang Cempaka Putih: 2 kamera.
D. Rasuna Raid - Gunung Sahari dan Prof Dr. Satrio
Titik penempatan kamera sebanyak 11 tempat, meliputi:
1. Depan Halte Timah (dua arah): 2 Kamera.
2. Depan Halte Setia Budi (dua arah): 2 kamera.
3. Simpang HOS Cokroaminoto Imam Bonjol: 2 kamera.
4. Simpang Tugu Tani dari arah Senen: 1 kamera.
5. Depan Puskurbuk Kemendikbud: 2 kamera.
6. Depan BNI 46 Gunung Sahari: 2 kamera.
(whb)