Atasi Kemacetan, Pembangunan Jalur Puncak 2 Segera Diwujudkan

Jum'at, 04 Oktober 2019 - 17:31 WIB
Atasi Kemacetan, Pembangunan Jalur Puncak 2 Segera Diwujudkan
Atasi Kemacetan, Pembangunan Jalur Puncak 2 Segera Diwujudkan
A A A
DEPOK - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) terus mencari solusi untuk mengatasi pergerakan kendaraan bermotor di kawasan Puncak, Bogor. Salah satunya dengan membuat jalur baru menuju objek wisata itu.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengaku sudah berkomunikasi dengan Bupati Bogor Ade Yasin terkait rencana pembuatan jalur baru menuju Puncak. "Ini sudah disetujui. Salah satu caranya adalah dengan segera mengaktifkan jalur alternatif Puncak 2 dan Puncak 3," ujar Bambang di Podomoro Golf View, Cimanggis, Depok, Jumat (4/10/2019).

Selain itu, akan ada beberapa solusi untuk memecah kemacetan lalu lintas menuju kawasan Puncak, di antaranya dengan memberlakukan rekayasa lalu lintas bersama Satuan Lalu lintas Polres Bogor. Kemudian akan ada kebijakan yang diambil oleh BPTJ mengenai angkutan massal untuk mengurangi kendaraan roda dua maupun empat.

"Kemudian kita juga akan mengaktifkan Polingga, yaitu pemberdayaan masyarakat yang dibina oleh Satlantas untuk mengatur arus lalu lintas. Mereka nantinya ditugaskan di setiap titik kemacetan," ucapnya. (Baca juga: 27 Oktober, Sistem One Way Jalur Puncak Diganti Kanalisasi)

Bambang menegaskan bahwa kawasan Puncak harus diberdayakan, karena selain menjadi tempat wisata, juga menjadi lokasi pengembangan sumber daya lainnya. Oleh karena itu, butuh dukungan dari berbagai bidang kementerian dan jajaran pemerintahan terkait (stakeholder).

"Hati-hati kalau Kepulauan Seribu dikembangkan, Puncak akan tertinggal. Maka dari sekarang harus dipikirkan (dibenahi)," tandasnya.

Soal Lintas Rel Terpadu (LRT) yang akan dikembangkan khusus untuk jalur Cibubur - Puncak, menurut Bambang akan direalisasikan setelah LRT Cibubur-Dukuh Atas selesai dibangun. "Ya, kami fokus dulu (LRT Cibubur-Dukuh Atas). Dipastikan mampu dioperasikan 2021, ya syukur-syukur 2020. Setelah itu baru kita pikirkan rencana jalur LRT Cibubur-Puncak," terangnya. (Baca juga: BPTJ Rencanakan LRT Tembus hingga Kawasan Puncak)

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin menuturkan siap mendorong agar pembuatan jalur baru Puncak itu bisa segera diwujudkan. Menurut dia, pembangunan Jalur Puncak 2 menjadi satu-satunya cara mengatasi kemacetan yang sudah puluhan tahun terjadi di kawasan Puncak. Terlebih pada saat weekend atau Sabtu dan Minggu.

"Tanpa pembangunan Jalur Puncak 2, masalah kemacetan di jalur Puncak tidak akan selesai. Jika perlu kami akan meminta ke Presiden langsung agar mengabulkan keinginan warga Bogor," kata Ade. (Baca: Jalur Puncak Macet Parah, Sempat Mengular hingga 20 Km)

Ade Yasin ingin pembangunan Jalur Puncak 2 itu dilakukan secepatnya. Ia memastikan pembangunan Jalur Puncak II tidak akan mengalami kendala dari sisi lahan. Sebab pemerintah tidak perlu melakukan pembebasan lahan. (Baca juga: Jalur Puncak II Harus Dilanjutkan)

"Kita sudah siap untuk dibangun. Lahan sudah ada dari hibah masyarakat dan sumbangsih para investor zaman pak Rahmat Yasin. Tidak mungkin jika menggunakan APBD, karena anggaran yang diperlukan sekitar Rp1,25 triliun," pungkasnya.

Sesuai Rencana Tata Ruang Pemerintah Kabupaten Bogor, proyek Jalur Puncak II terbentang sepanjang 50-60 kilometer, dimulai dari Sentul hingga Cipanas, Kabupaten Cianjur.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7721 seconds (0.1#10.140)