Puluhan Orang Tua Bersihkan Gedung Bekas Menampung Pencari Suaka

Senin, 16 September 2019 - 14:37 WIB
Puluhan Orang Tua Bersihkan Gedung Bekas Menampung Pencari Suaka
Puluhan Orang Tua Bersihkan Gedung Bekas Menampung Pencari Suaka
A A A
JAKARTA - Gaya hidup yang jorok membuat puluhan Orang Tua dari Sekolah Dian Harapan, Kalideres, Jakarta Barat, melakukan kerja bakti membersihkan bekas gedung penampungan yang berlokasi di samping sekolah. Dalam pembersian itu, belasan karung sampah berisi sisa botol kemasan, makanan, serta sampah lainnya ikut dipungut.

"Hari ini, kita melakukan kegiatan bersih-bersih supaya enggak bau. Karena anak-anak kan setiap hari lewat sini, jadi jalan ini kita bersihkan supaya tidak ada penyakit," ujar Koordinator Orang Tua siswa Sekolah Dian Harapan, Sayuri di Jakarta, Senin (16/9/2019).

Sayuri mengungkapkan, usai ditinggal imigran, kondisi gedung kian kotor, beberapa sampah ditemukan tak hanya di dalam gedung melainkan di sejumlah saluran air. Bau tak sedap menyengat berasal dari lingkungan gedung. Kondisi ini mengganggu anak-anak yang bersekolah tak jauh dari gedung tersebut.

Selain membersihkan jalan dan trotoar, ibu-ibu para orang tua ini juga dibantu oleh PPSU Kelurahan Kalideres dan anggota Tagana yang membersihkan di dalam halaman dan gedung penampungan.

Tak hanya itu, di gedung penampungan juga dilakukan fogging untuk menghindari penyakit akibat joroknya gaya hidup para pencari suaka itu.

"Tujuannya adalah memberikan contoh kepada para pengungsi bahwa orang Indonesia selalu menjaga kebersihan," tambahnya.

Sayuri mengatakan, pihaknya memiliki bukti foto tentang joroknya para pencari suaka ketika berada di penampungan. Selain membuang sampah sembarangan, ucap Sayuri, pencari suaka juga kerap buang air sembarangan.

Bahkan, Sayuri menyebut pencari suaka juga kerap membuang kotoran mereka ke dalam selokan sehingga menimbulkan bau tak sedap.
Puluhan Orang Tua Bersihkan Gedung Bekas Menampung Pencari Suaka
"Jadi kita berharap pemerintah bisa lebih mengertilah, karena ini sampingnya sekolah dan ini sangat mengganggu," paparnya.

Sementara itu, Nana, warga sekitar penampungan mengakui sudah berulang kali mengeluhkan keberadaan pencari suaka. Sebab, keberadan pencari suaka selain membuat lingkungan kumuh juga mengganggu ketertiban lantaran sudah berulang kali terjadi bentrok antar sesama pencari suaka.

"Sejak ada pengungsi memang membuat kami sangat enggak nyaman. Kami minta tolong pemerintah dan UNHCR (The United Nations High Commissioner for Refugees) bertanggung jawab atas hal ini," imbuhnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6346 seconds (0.1#10.140)