Kekosongan Kursi Wagub DKI Diharapkan Segera Ada Titik Temu

Minggu, 25 Agustus 2019 - 21:32 WIB
Kekosongan Kursi Wagub...
Kekosongan Kursi Wagub DKI Diharapkan Segera Ada Titik Temu
A A A
JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024, Jupiter menyoroti kekosongan posisi wakil gubernur (wagub). Menurut dia, banyak hal yang harus dikerjakan wagub dalam membantu tugas-tugas gubernur.

Karena itu dia berharap, penetapan wagub harus tuntas dalam beberapa bulan ke depan. Terlebih, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meminta kedua partai tersebut segera menyerahkan nama calon yang diajukan.

"Terkait persoalan wagub, tergantung partai pengusung yaitu PKS dan Gerindra. Kami hanya mendorong dan mengimbau agar kedua partai tersebut punya titik temu untuk mengajukan nama cawagubnya," ujar Jupiter, Minggu (25/8/2019).

Politikus Partai Nasdem ini mengungkapkan, jika memang tidak bisa mengerucut satu nama, Partai Gerindra dan PKS bisa mengajukan masing-masing satu nama untuk dipilih anggota DPRD sehingga masalah ini selesai dan tidak berlarut-larut.

"Mengingat banyaknya pekerjaan di DKI Jakarta yang menunggu wagub untuk membantu tugas gubernur," tandasnya.

Seperti diketahui, posisi wagub kosong setelah Sandiaga Uno maju dengan Prabowo Subianto ke Pilpres 2019. Sandi mengundurkan diri sejak 9 Agustus 2018. Sayangnya, hingga masa jabatan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 berakhir, persoalan pemilihan wagub belum juga tuntas.

Meskipun PKS dan Gerindra sudah mengajukan dua nama yaitu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Sementara DPRD DKI periode 2019-2024 akan dilantik hari ini. Dengan begitu bisa dipastikan proses pemilihan wagub dilanjutkan DPRD periode 2019-2024.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyimpan harapan kepada DPRD DKI Jakarta periode 2019/2024 untuk segera menyelesaikan pemilihan wagub. "Harapan bisa segera selesai, Ini PR (pekerjaan rumah). PR gantung, jadi bisa dituntaskan," ucap Anies.

Kendati tanpa wakil, Anies mengaku menjalankan tugas dengan santai, ikhlas dan tenang. "Prinsip saya dari dulu sama. Dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumpang. Jadi, kalau dipuji juga kemudian jadi wah besar kepala. Kalau dicaci juga rileks aja," ucap mantan Menteri Pendidikan tersebut.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1190 seconds (0.1#10.140)