Perbaikan Gedung Sekolah, DPRD Bekasi Yakin Akan Selesai Tepat Waktu
A
A
A
BEKASI - Pemkab Bekasi melakukan perbaikan sejumlah gedung sekolah yang rusak dan pembangunan gedung baru dengan mengalokasikan Rp249 miliar. Namun untuk perbaikan tahun ini diprioritaskan untuk 4 gedung sekolah dan yang lain dikerjakan tahun depan.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno meyakini pelaksanaan pembangunan sarana prasarana pendidikan bakal selesai tepat waktu. Meskipun saat ini sudah memasuki triwulan ketiga.
”Karena saat ini beberapa item kegiatan sudah mulai berjalan. Bahkan ada yang sudah ketahuan progresnya,” katanya kepada wartawan, Minggu (14/7/2019).
Menurutnya, untuk ribuan sekolah lain yang belum terpenuhi usulannya, akan dianggarkan di tahun berikutnya. Seperti gedung SDN Cicau 01 yang roboh beberapa tahun lalu.
”Jadi waktu gedung sekolah itu roboh pembahasan untuk APBD 2019 sudah selesai. Jadi kita masukkan ke anggaran 2020 mendatang,” ungkapnya.
Sementara di tahun ini anggarannya diprioritaskan seperti untuk di SDN Mekarmukti 06, SDN Pasirranji 05, SMPN 4 Cikarang Timur dan SDN Pantaihurip 01.
Saat ini, pemerintah bersama wakil rakyat sedang memprioritaskan perbaikan dan pembangunan sarana prasarana pendidikan di 2019. Pasalnya, terdapat ribuan sekolah dalam kondisi rusak.
Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi hingga 2018 lalu, dari 9.686 ruang kelas yang rusak terbagi untuk SMP sebanyak 5.708 ruang kelas. Dan untuk kerusakan tingkat SD sebanyak 3.978. Seluruh data kerusakan itu kini masih dalam perumusan perbaikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat.
Sementara untuk kerusakan bangunan SMP, dari 5.708 ruang kelas, diantaranya rusak sedang 534, dan rusak berat sebanyak 481 kelas. Sisanya 4,693 rusak ringan. Dan untuk kerusakan SD sebanyak 3.978 ruang kelas, terbagi rusak sedang 457 ruang, dan rusak berat sekitar 362 kelas. Sisanya 2497 rusak ringan.
Sementara ruang kelas dalam kondisi baik dan layak sebanyak 3198 kelas. Kondisi ruang kelas yang rusak tersebut akibat banyak faktor, mulai dari sekolah tersebut sudah dalam kondisi tua, juga karena kebanyakan sekolahyang belum diperbaiki sejak berdiri tahun 1980 lalu dan sebagian tergerus akibat diterjang banjir.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno meyakini pelaksanaan pembangunan sarana prasarana pendidikan bakal selesai tepat waktu. Meskipun saat ini sudah memasuki triwulan ketiga.
”Karena saat ini beberapa item kegiatan sudah mulai berjalan. Bahkan ada yang sudah ketahuan progresnya,” katanya kepada wartawan, Minggu (14/7/2019).
Menurutnya, untuk ribuan sekolah lain yang belum terpenuhi usulannya, akan dianggarkan di tahun berikutnya. Seperti gedung SDN Cicau 01 yang roboh beberapa tahun lalu.
”Jadi waktu gedung sekolah itu roboh pembahasan untuk APBD 2019 sudah selesai. Jadi kita masukkan ke anggaran 2020 mendatang,” ungkapnya.
Sementara di tahun ini anggarannya diprioritaskan seperti untuk di SDN Mekarmukti 06, SDN Pasirranji 05, SMPN 4 Cikarang Timur dan SDN Pantaihurip 01.
Saat ini, pemerintah bersama wakil rakyat sedang memprioritaskan perbaikan dan pembangunan sarana prasarana pendidikan di 2019. Pasalnya, terdapat ribuan sekolah dalam kondisi rusak.
Berdasarkan catatan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi hingga 2018 lalu, dari 9.686 ruang kelas yang rusak terbagi untuk SMP sebanyak 5.708 ruang kelas. Dan untuk kerusakan tingkat SD sebanyak 3.978. Seluruh data kerusakan itu kini masih dalam perumusan perbaikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat.
Sementara untuk kerusakan bangunan SMP, dari 5.708 ruang kelas, diantaranya rusak sedang 534, dan rusak berat sebanyak 481 kelas. Sisanya 4,693 rusak ringan. Dan untuk kerusakan SD sebanyak 3.978 ruang kelas, terbagi rusak sedang 457 ruang, dan rusak berat sekitar 362 kelas. Sisanya 2497 rusak ringan.
Sementara ruang kelas dalam kondisi baik dan layak sebanyak 3198 kelas. Kondisi ruang kelas yang rusak tersebut akibat banyak faktor, mulai dari sekolah tersebut sudah dalam kondisi tua, juga karena kebanyakan sekolahyang belum diperbaiki sejak berdiri tahun 1980 lalu dan sebagian tergerus akibat diterjang banjir.
(ysw)