Tumpukan Sampah di Situ Perigi Tangsel Sudah Mirip Pulau Kecil
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Persoalan sampah di Situ Perigi, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), belum juga ada solusi penyelesaiannya. Sejak jaring sampah di Kali Deker jebol oleh air bah pada Sabtu 27 April 2019, hingga kini jaring besi satu-satunya yang bisa menghalau sampah ke situ, belum juga terpasang.
Padahal, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel, Aris Kurniawan, awal Mei lalu pernah berjanji akan segera memasang kembali jaring sampah besi yang jebol diterjang air bah.
Namun hingga kini jaring sampah besi itu belum juga diperbaiki. Bahkan jaring lama yang ada sudah hilang. (Baca juga: Jaring Besi Setu Parigi Pondok Aren Roboh Diterjang Sampah)
Akibatnya, sampah dan limbah proyek dengan leluasa masuk ke dalam situ. Tidak diketahui pasti berapa banyak sudah volume sampah yang sudah masuk. Namun saat ini tumpukan sampah sudah seperti membentuk pulau kecil.
Juru Bicara Situ Perigi Abdul Cair Abadi mengaku sudah kewalahan membersihkan sampah di situ. "Sampah masuk dari berbagai penjuru. Itu ibarat 1 banding 1.000. Kalau saya sendiri tidak akan kuat dan mampu membersihkan sampah di dalam situ," ujarnya, Jumat (14/6/2019).
Ia menyebutkan, sampah yang telah lama menumpuk di situ akan bergulung menjadi satu koloni dan di atasnya akan tumbuh rumput hijau seperti gundukan pulau-pulau kecil. (Baca juga: Dalam Sehari, 3 Ton Sampah Rumah Tangga Dibuang ke Situ Parigi)
Gundukan-gundukan sampah ini jumlahnya cukup banyak. Sehingga, dari permukaan situ tampaknya seolah-seolah kering. Namun saat turun ke dasar situ, limbah lumpur mengendap sedalam 2-3 meter.
Lumpur yang dalam ini sangat berbahaya. Sehingga, pembersihan sampah dan pengangkatan lumpur membutuhkan kerja bersama lintas sektoral di Tangsel.
"Kalau kedalamen situ bisa sampai 3-5 meter. Tetapi hampir separuhnya tertimbun sampah. Terakhir kali dikeruk sampah dan lumpur di dasar situ ini 7-8 tahun lalu. Jadi bukan hanya sampah, lumpur," jelasnya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel Yepi Suherman mengaku akan berkoordinasi dengan Bidang SDA Dinas LH dan PU terkait persoalan sampah di Situ Perigi.
"Terima kasih informasinya. Nanti saya koordinasikan dengan Bidang SDA dan PU untuk penanganannya," tukas Yepi singkat.
Padahal, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangsel, Aris Kurniawan, awal Mei lalu pernah berjanji akan segera memasang kembali jaring sampah besi yang jebol diterjang air bah.
Namun hingga kini jaring sampah besi itu belum juga diperbaiki. Bahkan jaring lama yang ada sudah hilang. (Baca juga: Jaring Besi Setu Parigi Pondok Aren Roboh Diterjang Sampah)
Akibatnya, sampah dan limbah proyek dengan leluasa masuk ke dalam situ. Tidak diketahui pasti berapa banyak sudah volume sampah yang sudah masuk. Namun saat ini tumpukan sampah sudah seperti membentuk pulau kecil.
Juru Bicara Situ Perigi Abdul Cair Abadi mengaku sudah kewalahan membersihkan sampah di situ. "Sampah masuk dari berbagai penjuru. Itu ibarat 1 banding 1.000. Kalau saya sendiri tidak akan kuat dan mampu membersihkan sampah di dalam situ," ujarnya, Jumat (14/6/2019).
Ia menyebutkan, sampah yang telah lama menumpuk di situ akan bergulung menjadi satu koloni dan di atasnya akan tumbuh rumput hijau seperti gundukan pulau-pulau kecil. (Baca juga: Dalam Sehari, 3 Ton Sampah Rumah Tangga Dibuang ke Situ Parigi)
Gundukan-gundukan sampah ini jumlahnya cukup banyak. Sehingga, dari permukaan situ tampaknya seolah-seolah kering. Namun saat turun ke dasar situ, limbah lumpur mengendap sedalam 2-3 meter.
Lumpur yang dalam ini sangat berbahaya. Sehingga, pembersihan sampah dan pengangkatan lumpur membutuhkan kerja bersama lintas sektoral di Tangsel.
"Kalau kedalamen situ bisa sampai 3-5 meter. Tetapi hampir separuhnya tertimbun sampah. Terakhir kali dikeruk sampah dan lumpur di dasar situ ini 7-8 tahun lalu. Jadi bukan hanya sampah, lumpur," jelasnya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel Yepi Suherman mengaku akan berkoordinasi dengan Bidang SDA Dinas LH dan PU terkait persoalan sampah di Situ Perigi.
"Terima kasih informasinya. Nanti saya koordinasikan dengan Bidang SDA dan PU untuk penanganannya," tukas Yepi singkat.
(thm)