Pansus Wagub DKI Molor, Pengamat Nilai Ada Persekongkolan di DPRD
A
A
A
JAKARTA - Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, momen pemilihan Wagub DKI cukup penting. Hal tersebut lantaran peran orang nomor dua di DKI itu sangat vital.
"Sebab posisi wakil gubernur di DKI Jakarta tidak hanya sebatas ban serep, tapi betul betul fungsional, membantu kerja gubernur dalam mengkomandoi banyak hal berbeda dengan fungsi wagub di provinsi lain," ungkap Pangi saat dihubungi SINDOnews, Senin (20/5/2019).
Pangi melihat DPRD DKI Jakarta sudah nyata-nyata bersekongkol dan sekali lagi yang rugi lagi warga Jakarta yang sudah lama tidak punya wagub. (Baca Juga: Anies Sudah Dapat Bocoran Soal Waktu Pemilihan Wagub DKI)
"Menurut saya, sudah lah jangan ada lagi lagu usang di DPRD DKI dan alasan yang dibuat buat, kalau mereka negarawan, harus cepat mengangkat dan melantik wagub baru, untuk apa gunanya mereka saling mencekal," tegasnya.
Melihat dinamika politik yang ada, Pangi menjelaskan bahwa dari Sandiaga tidak ada gelagat untuk kembali mendampingi Anies di Balai Kota.
"Kan sudah nyata nyata Sandi tidak mau kembali mengambil posisi wagub. Kan pilpres dan pileg sudah selesai. Alasan apa lagi membuat penundaan," terang Pangi.
Kerja pansus mempertaruhkan kepentingan yang lebih besar, kepentingan rakyat Jakarta punya wagub baru. (Baca Juga: Hanura dan Nasdem Didapuk Pimpin Pansus Pemilihan Wagub DKI)
"Ini kuat dugaan tidak punya itikad karena ego kepentingan kekuasaan partai, bukan jauh lebih penting memikirkan kepentingan rakyat yang lebih besar. Banyak saya lihat kerja dinas di DKI Jakarta yang tidak optimal diawasi karena selama ini beberapa kepala dinas di DKI tersebut langsung berada di bawah garis komando wagub," urainya.
"Sebab posisi wakil gubernur di DKI Jakarta tidak hanya sebatas ban serep, tapi betul betul fungsional, membantu kerja gubernur dalam mengkomandoi banyak hal berbeda dengan fungsi wagub di provinsi lain," ungkap Pangi saat dihubungi SINDOnews, Senin (20/5/2019).
Pangi melihat DPRD DKI Jakarta sudah nyata-nyata bersekongkol dan sekali lagi yang rugi lagi warga Jakarta yang sudah lama tidak punya wagub. (Baca Juga: Anies Sudah Dapat Bocoran Soal Waktu Pemilihan Wagub DKI)
"Menurut saya, sudah lah jangan ada lagi lagu usang di DPRD DKI dan alasan yang dibuat buat, kalau mereka negarawan, harus cepat mengangkat dan melantik wagub baru, untuk apa gunanya mereka saling mencekal," tegasnya.
Melihat dinamika politik yang ada, Pangi menjelaskan bahwa dari Sandiaga tidak ada gelagat untuk kembali mendampingi Anies di Balai Kota.
"Kan sudah nyata nyata Sandi tidak mau kembali mengambil posisi wagub. Kan pilpres dan pileg sudah selesai. Alasan apa lagi membuat penundaan," terang Pangi.
Kerja pansus mempertaruhkan kepentingan yang lebih besar, kepentingan rakyat Jakarta punya wagub baru. (Baca Juga: Hanura dan Nasdem Didapuk Pimpin Pansus Pemilihan Wagub DKI)
"Ini kuat dugaan tidak punya itikad karena ego kepentingan kekuasaan partai, bukan jauh lebih penting memikirkan kepentingan rakyat yang lebih besar. Banyak saya lihat kerja dinas di DKI Jakarta yang tidak optimal diawasi karena selama ini beberapa kepala dinas di DKI tersebut langsung berada di bawah garis komando wagub," urainya.
(ysw)