Tanah Abang Macet Jelang Ramadhan, Pengamat Sorot Sikap Tegas Petugas
A
A
A
JAKARTA - Jelang bulan puasa Ramadhan, kawasan Tanah Abang , Jakarta Pusat, kembali penuh sesak sehingga membuat arus lalu lintas macet parah. Kehadiran skybridge atau jembatan penyeberangan multiguna (JPM) di Jalan Jatibaru tidak memberikan dampak signifikan dalam menekan kemacetan.
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menilai munculnya kembali kemacetan di Tanah Abang bukti ketidaktegasan petugas lapangan. Petugas tidak mengarahkan pejalan kaki naik skybridge atau jembatan penyeberangan multiguna (JPM) di Jalan Jatibaru.
Semestinya, kata Yayat, petugas mengarahkan pejalan kaki menggunakan JPM Jalan Jatibaru. Dengan demikian pedagang tidak lagi berjualan di trotoar dan lebih memilih berdagang di JPM. (Baca juga: Jelang Ramadhan, Kawasan Tanah Abang Penuh Sesak dan Macet Parah)
Dengan cara ini, selain menguntungkan padagang di JPM, secara tidak langsung akan mengurangi kemacetan jika trotoar dan badan jalan steril dari PKL. “Jadi sedikit demi sedikit kemacetan berkurang,” ujarnya ketika dihubungi, Jumat (3/5/2019).
Sementara itu, pengamat tata kota Nirwono Jogo melihat kemacetan di kawasan Tanah Abang tak lepas dari adanya parkir liar dan angkutan yang ngetem. (Baca juga: Jelang Ramadhan, Satpol PP Terus Awasi Tanah Abang dari Serbuan PKL)
Karena itu, sependapat dengan Yayat, Nirwono menilai petugas tak semestinya membiarkan itu. Tindakan tegas wajib dilakukan terhadap pedagang dan angkutan yang membandel.“Jadi harusnya ada tindakan. Kemudian jangan diam aja. Harus ditindak biar lalu lintas terurai,” ucapnya.
Dengan kewenangan yang dimiliki Dishub, kata Nirwono, semestinya kemacetan terurai. Tindakan menilang harus dilakukan kepada angkutan mengetem. Bila masih membandel, Nirwono menyarankan derek paksa.
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, menilai munculnya kembali kemacetan di Tanah Abang bukti ketidaktegasan petugas lapangan. Petugas tidak mengarahkan pejalan kaki naik skybridge atau jembatan penyeberangan multiguna (JPM) di Jalan Jatibaru.
Semestinya, kata Yayat, petugas mengarahkan pejalan kaki menggunakan JPM Jalan Jatibaru. Dengan demikian pedagang tidak lagi berjualan di trotoar dan lebih memilih berdagang di JPM. (Baca juga: Jelang Ramadhan, Kawasan Tanah Abang Penuh Sesak dan Macet Parah)
Dengan cara ini, selain menguntungkan padagang di JPM, secara tidak langsung akan mengurangi kemacetan jika trotoar dan badan jalan steril dari PKL. “Jadi sedikit demi sedikit kemacetan berkurang,” ujarnya ketika dihubungi, Jumat (3/5/2019).
Sementara itu, pengamat tata kota Nirwono Jogo melihat kemacetan di kawasan Tanah Abang tak lepas dari adanya parkir liar dan angkutan yang ngetem. (Baca juga: Jelang Ramadhan, Satpol PP Terus Awasi Tanah Abang dari Serbuan PKL)
Karena itu, sependapat dengan Yayat, Nirwono menilai petugas tak semestinya membiarkan itu. Tindakan tegas wajib dilakukan terhadap pedagang dan angkutan yang membandel.“Jadi harusnya ada tindakan. Kemudian jangan diam aja. Harus ditindak biar lalu lintas terurai,” ucapnya.
Dengan kewenangan yang dimiliki Dishub, kata Nirwono, semestinya kemacetan terurai. Tindakan menilang harus dilakukan kepada angkutan mengetem. Bila masih membandel, Nirwono menyarankan derek paksa.
(thm)